Lonjakan Covid-19, 38 Desa Di 14 Kecamatan Pati Masuk Zona Merah

Sejumlah pasien Covid-19 memadati ruang gawat darurat rumah sakit untuk memperoleh layanan rawat inap. (Foto: Abdul Rohim/ANTV)
Sejumlah pasien Covid-19 memadati ruang gawat darurat rumah sakit untuk memperoleh layanan rawat inap. (Foto: Abdul Rohim/ANTV) (Foto : )
Dua hari terakhir, Lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan. Sebanyak 417 pasien Covid-19 menjalani rawat inap, dan 670 warga harus isolasi mandiri.
Kasus Covid-19 di Pati, Jawa Tengah,  terus mengalami lonjakan. Tingginya lonjakan membuat sejumlah rumah sakit kewalahan.Umumnya pihak rumah sakit melakukan penambahan ruang isolasi sebagai kebijakan darurat.Rumah Sakit Umum Daerah Suwondo mengeluarkan kebijakan untuk menambah ruang isolasi setelah kapasitas 121 ruang rawat sudah terisi penuh.Bupati pati, Haryanto, yang juga Ketua Tim Satgas Covid-19 Pati, mengatakan ada sekitar 417 pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap. Sementara isolasi terpusat ada 60 pasien dan isolasi mandiri sebanyak 670 orang.“ saat ini, sudah ada 417 pasien Covid-19 yang di rawat di rumah sakit, sementara 670 warga sedang menjalani isolasi mandiri, untuk mengantisipasi saya meminta rumah sakit untuk menambah ruangan agar tetatp dapat melayani pasien khususnya pasien Covid-19,” Ujar Bupati Pati, Haryanto. Senin (14/6) Siang.Tingginya kasus lonjakan Covid-19, mengakibatkan 38 desa di 14 kecamatan di Pati masuk zona merah.Antisipasi itu, Bupati Haryanto menyebutkan pihaknya berencana akan membuka ruang isolasi mandiri terpusat.“ Ruang isolasi terpusat itu akan di buka di Hotel Kencana dan Balai Diklat Keluarga Berencana. Hal itu dilakukan, untuk menampung pasien tanpa gejala sehingga keterisian rumah sakit tetap ada, Kata Haryanto.Untuk menekan laju lonjakan kasus Covid-19, Haryanto telah memerintahkan kepada seluruh camat dan kepala desa untuk memperketat PPKM Mikro ditingkat erte, erwe dan desa termasuk mengaktifkan jogo tonggo.
Abdul Rohim | Pati https://youtu.be/U9ov37iLjrE