Pasangan di Kanada Diimbau Berhubungan Seks Lewat Lubang Dinding

BC CDC
BC CDC (Foto : )
Pemerintahan Provinsi British Colombia, Kanada ramai diperbincangkan setelah mengeluarkan aturan teranyar terkait dengan pencegahan penularan virus Covid-19, yakni melakukan hubungan seksual melalui lubang di dinding.
Pemerintah British Colombia dilaporkan menyarankan warganya agar lebih memilih masturbasi jika ingin aman dari virus Corona.Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga diketahui memberikan saran lain untuk pasangan yang ingin melakukan hubungan intim, yaitu membuat lubang pada dinding kamar.Dilansir dari CBC News pada Rabu (22/7) lalu, Pusat Pengendalian Penyakit British Columbia (BCCDC) telah memperbarui daftar tips mereka untuk bab seks dan keintiman selama pandemi.Tips-tips BCCDC ini pada dasarnya berisi pedoman terperinci hingga saran terbuka untuk menjaga warga tetap aman dari virus selama melakukan seks.Dari lembar pedoman seksnya, BCCDC menjelaskan bahwa masturbasi adalah pilihan paling bebas dari risiko penularan virus SARS-CoV-2."Anda adalah mitra teraman Anda," terang BCCDC.BCCDC kemudian menambahkan bahwa 'mitra seks' teraman berikutnya tidak lain adalah seseorang yang tinggal bersama di rumah.Meski begitu, BCCDC juga mengakui bahwa tidak semua orang memiliki partner atau pasangan yang tinggal serumah.Untuk mengatasi hal ini, BCCDC pun memberikan pilihan seks aman lainnya, yaitu melakukan seks virtual; sexting atau pesan bermuatan seksual; video call; atau pergi ke online chat room dewasa.Meski begitu, BCCDC tetap menekankan bahwa untuk warga harus tetap mengedukasi diri tentang keamanan siber sebelum melakukan seks secara online.Kemudian, pasangan yang berkencan atau terlibat hubungan seks lepas disarankan untuk menghindari aktivitas berciuman. Selain itu, pemakaian masker juga menjadi hal penting dalam konteks hubungan ini.Pasalnya, BCCDC berpendapat bahwa bernapas berat saat berhubungan seks dapat menciptakan lebih banyak droplet yang berpotensi menularkan Covid-19 .Selain itu, BCCDC juga diketahui merekomendasikan warga untuk memilih posisi seksual yang membatasi kontak tatap muka.Disebutkan pula bahwa untuk mengurangi kontak dengan air liur, air mani, hingga kotoran, pasangan harus memakai sejumlah alat seks seperti kondom, pelumas hingga 'dental dam' (kondom wanita saat seks oral).virus SARS-CoV-2 memang sempat terbukti ditemukan dalam air mani hingga feses. Meski begitu, tetap belum jelas apakah virus Corona dapat ditularkan secara seksual.Kemudian, BCCDC menambahkan pasangan yang ingin berhubungan badan untuk membuat 'glory hole' (lubang kemuliaan). Glory hole ini pada dasarnya seperti lubang penghalang yang bisa dibuat di permukaan dinding kamar.Sementara, Global News menggambarkan bahwa glory hole berupa lubang yang dibuat pada dinding dan cukup besar untuk dilewati penis. Glory hole juga biasa digunakan untuk seks oral hingga penetrasi (pasangan berada di ruang lain dengan batas dinding yang dilubangi).Dengan adanya glory hole ini, pasangan pun bisa melakukan hubungan seks dengan sesedikit mungkin kontak kulit.BCCDC lantas menerangkan bahwa glory hole merupakan cara yang sangat baik untuk membatasi kontak fisik selama hubungan seksual."Gunakan penghalang, seperti dinding (misalnya, glory hole) yang memungkinkan untuk kontak seksual tetapi juga bisa mencegah kontak tatap muka secara langsung," tambah BCCDC dalam laman websitenya.Meski begitu, menurut laman situsnya, BCCDC menjelaskan bahwa semua pedoman seksnya ini adalah saran alias bukan aturan atau hukum yang tegas.Sementara daftar lengkap, terutama poin terakhir BCCDC (glory hole) sendiri memang telah menarik perhatian warganet hingga otoritas kesehatan masyarakat Eropa serta Amerika Serikat.Namun, dalam komentarnya, banyak pihak yang kemudian mendukung pedoman yang disarankan BCCDC untuk topik pencegahan virus dalam hubungan seks.Terlebih, kesehatan seksual menjadi hal yang tidak kalah penting bagi warga untuk menjalani masa-masa pandemi."Ini bukan hal baru bagi kesehatan seksual. Kami berbicara tentang pengurangan bahaya dan meminimalkan risiko sepanjang waktu, (bahkan) jauh sebelum pandemi pernah datang. Yang penting adalah membuat orang tetap aman."Seks adalah bagian penting dari kehidupan semua orang dan itu bukan sesuatu yang langsung akan berhenti ketika ada pandemi," ucap Nicole Pasquino yang telah bekerja di bidang kesehatan seksual selama 15 tahun.Hingga kini, Kanada telah mencatatkan jumlah infeksi Covid-19 sebanyak 112.672 kasus. Sedangkan, kasus kematian menurut laporan Worldometer berada di angka 8.874 jiwa.
CBC News