Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru Melalui Gaya Hidup dan Seni

sosiolog bagong
sosiolog bagong (Foto : )
Pada kesempatan yang sama budayawan Teater Koma Sari Madjid mengungkapkan, sekarang dunia pertunjukkan seni juga sudah mulai menerapkan kebiasan baru tersebut di dalam kegiatannya.“Memang ada beberapa versi. Maksudnya gini, kaya misalnya di tari, mereka juga sudah mulai membuat kostum dengan ada face shield tapi, itu menjadi bagian dari kostum. Ada juga yang masker menjadi bagian dari kostum,” jelas Sari.Sari mengatakan bahwa pembuatan aturan-aturan tentang penggunaan properti saat pertunjukkan di masa pandemi juga sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Aturan tersebut di antaranya adalah tentang penggunaan alat rias dan kostum bagi para aktor.“Sebetulnya begini, kemarin juga kita diminta untuk bersama-sama, kaya Kemenparekraf bikin aturan. Karena kan, prosedurnya banyak nih, kalau mau pertunjukan kita. Belum make-up, alat make-up-nya harus sendiri-sendiri, gitu kan. Terus kostum, kostum juga tidak boleh gantian. Jadi, kalau kostum ya memang masing-masing,” ujar Sari.Meski masih dalam tahap adaptasi, para seniman kini sudah berusaha untuk membuat kebiasaan baru tersebut menjadi
lifestyle mereka sehingga bisa tetap produktif berkarya di masa pandemi COVID-19.Sebagai penutup, Prof. Bagong dan Sari sepakat bahwa untuk merubah kebiasaan baru ini menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia maka diperlukan pendekatan yang berbasis lifestyle . Pemberian reward