Tahukah Anda? … Tidak, Saya Bandeng! Saya Wingko! Saya Lunpia!

Tahukah Anda? … Tidak, Saya Bandeng! Saya Wingko! Saya Lunpia!
Tahukah Anda? … Tidak, Saya Bandeng! Saya Wingko! Saya Lunpia! (Foto : )

Pesta olahraga GANEFO (The Games of the New Emerging Forces) adalah pesta olahraga negara-negara berkembang dan non-blok. Didirikan Presiden Sukarno pada 1962 sebagai even olahraga tandingan Olimpiade.

Ada 51 negara peserta yang turut bertanding dalam 20 cabang olahraga. Sekitar 2.700 atlet berkompetisi, ditambah ofisial dan wartawan dari berbagai negara peserta.

[caption id="attachment_335849" align="alignnone" width="1280"] Tahukah Anda? … Tidak, Saya Bandeng! Wingko! Lunpia! Namanya diambil dari Olympia Park, pasar malam di Semarang pada jaman Belanda yang populer sekitar tahun 1917. Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Ada kisah menarik dalam lezatnya kudapan bernama Lunpia ini.Semua bermula dari saat Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, Cina memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang dengan membuka bisnis makanan khas Tionghoa sekitar tahun 1800.Tjao di Semarang membuka usaha dagang makanan khas Tionghoa sejenis martabak gulung bercita rasa asin. Isinya rebung dan dicampur daging babi. Dagangan ini laris manis di kalangan masyarakat urban Tionghoa maupun peranakannya.Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Wasih, perempuan asli Jawa yang bertempat tinggal di Jalan Brondongan 76 Semarang dan berjualan jajanan serupa. Hanya saja, martabak Wasi diisi dengan orak-arik yang terdiri dari daging ayam cincang, udang dan telur dengan rasa manis.Seiring bejalan waktu, mereka saling jatuh cinta dan kemudian menikah. Bahkan resep jajanan mereka juga turut “menikah”. Keduanya menciptakan resep lunpia perpaduan antara Tionghoa dan Jawa.Resep baru ini kemudian menghilangkan semua bahan makanan yang haram dalam Islam. Maka jadilah lunpia seperti yang bisa Anda temukan di Semarang saat ini.

Tahun 1930 lahirlah dinasti penerus kedua Lunpia Semarang yang dikelola oleh putri kesayangan sang pelopor yaitu Tjoa Po Nio.

Berlanjut kemudian tahun 1960 muncul generasi penerus ketiga dari putra putri pasangan dinasti kedua tersebut yang  membangun dominasi bisnis Lunpia Semarang.