Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X

Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X
Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X (Foto : )
Muhammad Ali masuk sebagai anggota Nation of Islam namun kemudian keluar dan mendalami Islam sunni. Foto: Ilmfeed[/caption]Pada 8 Maret 1964, Malcolm hengkang dari Nation of Islam.Ada rumor Malcolm kecewa dan berselisih dengan Elijah Muhammad. Juga soal ajaran agama di kelompok ini yang terlalu kaku.Rumor lain bahwa Elijah Muhammad cemas Malcolm X membeberkan perselingkuhannya dengan seorang sekretaris wanita, tindakan fatal yang bertentangan dengan ajaran Nation of Islam.Rumor lain lagi, tumbuhnya kebencian oleh orang-orang dalam Nation of Islam. Malcolm X telah menjadi favorit media. Banyak orang di markas NOI di Chicago merasa bahwa Malcolm X mulai membayang-bayangi Elijah Muhammad sebagai pimpinan.[caption id="attachment_280600" align="alignnone" width="701"]
Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X
Foto: Pinterest[/caption]Apalagi, Louis E. Lomax pada tahun 1963 meluncurkan buku mengenai Nation of Islam, When the Word is Given. Buku ini menampilkan gambar Malcolm X pada sampul depan. Memasukkan lima pidato Malcom X namun hanya satu pidato Elijah Muhammad. Bahkan kemudian terbit banyak otobiografi Malcolm X.Setelah meninggalkan Nation of Islam, Malcolm X mendirikan Muslim Mosque, Inc, sebuah organisasi keagamaan. Kemudian mendirikan pula Organisasi Persatuan Afro-Amerika, sebuah kelompok sekuler yang menganjurkan persatuan warga Amerika Serikat keturunan Afrika.[caption id="attachment_280596" align="alignnone" width="900"] Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X Pada 26 Maret 1964, Malcolm X bertemu Martin Luther King, Jr di Washington DC. Pertemuan ini berlangsung semenit. Ini adalah momen pasca konferensi pers yang diadakan ketika keduanya hadir di Senat Amerika Serikat untuk mendengar perdebatan tentang RUU Hak-Hak Sipil. Ini adalah pertemuan pertama dan terakhir antara Malcolm dan Martin. Foto: Pinterest[/caption]Malcolm X makin bersinar. Tak hanya di Amerika namun juga di luar negeri. Pada bulan April 1964, Malcolm X memulai perjalanan hajinya ke Mekah. Bahkan Pangeran Faisal menjamunya sebagai tamu negara. Lalu berlanjut ke beberapa negara di Afrika dan Eropa hingga 12 Februari 1965. Pembunuhan Ini semua membuat makin banyak orang yang hendak menghabisi Malcolm X. Entah alasan politis, religius, maupun rasial.Kelompok Nation of Islam dituding sebagai yang bertanggung jawab. Namun tidak menutup kemungkinan ada kelompok yang menumpangi konflik antara Malcolm X dengan Elijah Muhammad dan Nation of Islam. Sebelum terbunuh, Malcolm menghadapi ancaman, teror kematian dan rumahnya juga dibom.

Pada Juni 1964, Nation of Islam mengambil kembali rumah yang didiami Malcolm X di Queens, New York. Pada 14 Februari 1965, rumah itu hancur dibakar orang tak dikenal.