Obyek Wisata Sam Poo Kong Semarang Sudah Dibuka Lagi, Ini Aturannya

Obyek Wisata Sam Poo Kong Semarang Sudah Dibuka Lagi, Ini Aturannya
Obyek Wisata Sam Poo Kong Semarang Sudah Dibuka Lagi, Ini Aturannya (Foto : )
Sam Poo Kong, klenteng terkenal di Semarang ini sudah mulai buka kembali usai ditutup selama tiga bulan lebih. Namun pengelola membatasi rombongan wisatawan sebanyak 50 persen. Selain itu petugas maupun wisatawan harus melaksanakan protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Apa saja?
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang maupun Gugus Tugas Covid telah mengijinkan pembukaan kembali Klenteng Sam Poo Kong untuk wisata.Selain menerapkan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan, pakai masker, maupun jaga jarak, pengelola Sam Poo Kong juga mengatur keluar masuk rombongan."Jadi misal ada rombongan 100 orang, maka harus dibagi dua sesi. 50 orang dulu yang masuk, lalu selang beberapa waktu gantian 50 orang yang lain, sehingga tidak ada kerumunan yang melibatkan rombongan yang satu dengan yang lain," jelas Adi, petugas Klenteng Sam Poo Kong.[caption id="attachment_344916" align="alignnone" width="900"]
Obyek Wisata Sam Poo Kong Semarang Sudah Dibuka Lagi, Ini Aturannya Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Meski sudah dibuka dan saat ini masih masa libur panjang, tambahnya, situasinya masih belumlah normal. Pengunjungnya tidak seperti masa sebelumnya."Belum ada rombongan besar yang datang menggunakan bis wisata. Yang berkunjung saat ini dominan wisatawan keluarga dengan satu atau dua mobil," tambahnya.Tiket masuk Sam Poo Kong masih sama seperti sebelumnya. Dewasa dikenai biaya Rp7000 sedangkan anak-anak Rp5000. Khusus weekend tiketnya Rp10.000 dewasa dan Rp8000 anak-anak.Setiap akhir pekan akan ada bazar kuliner dan pertunjukkan Barongsay.Klenteng Sam Poo Kong sendiri adalah tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Cheng Ho sekitar 6 abad yang lalu.Pada perkembangannya, klenteng ini menjadi tempat peribadatan bagi warga keturunan Tionghoa. Setelah direnovasi total, di sini ada beberapa bangunan besar. Beberapa untuk ibadah, beberapa lainnya untuk panggung pertunjukkan seni dan budaya. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah