Persiapkan Sektor Pariwisata Untuk Masa Depan Balangan

Tari dayak
Tari dayak (Foto : )
Kabupaten Balangan, memiliki topografi yang cukup beragam. Mulai dataran, bukit-bukit, hingga pegunungan. Itu membuat daerah tersebut mempunyai banyak keindahan alam yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata alam.
Berangkat dari sana, sektor pariwisata menjadi salah satu fokus Pemkab Balangan untuk dikembangkan di bawah kepemimpinan Bupati Ansharuddin dan Wakil Bupati Syaifullah.Salah satu langkah yang diambil Ansharuddin dalam komitmen mengembangkan sektor pariwisata di Balangan yaitu, dengan membentuk Dinas Pariwisata secara khusus, dari yang mulanya hanya berupa bidang di Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud).Bupati Balangan Ansharuddin mengakui bahwa, sektor pariwisata memang menjadi perhatiannya dan masuk program jangka panjang untuk persiapan Balangan ke depannya terlebih pasca tambang.“Selain pertanian, pariwisata menjadi salah satu andalan kita di masa mendatang untuk mendongkrak PAD dan ekonomi masyarakat, menggantikan posisi tambang yang lambat laun pasti akan habis,” ujarnya.Namun diakuinya lagi, untuk saat ini memang belum bisa memberikan anggaran berlebih untuk pembenahan pariwisata, karena masih banyak sektor lain yang menjadi prioritas utama, seperti infrastruktur dan pertanian serta peningkatan kualitas SDM.“Ya akan kita benahi secara perlahan, sedikit demi sedikit. Semuanya perlu proses,” ungkapnya.Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Balangan, Rody Rahmadi Noor mengungkapkan, untuk saat ini program utama pihaknya yaitu membenahi satu objek pariwisata yang bisa diunggulkan.“Kemungkinan yang akan kita benahi sementara ini yaitu Danau Baruh Bahinu, karena aksesnya yang mudah dijangkau dan memiliki keindahan yang cukup menjual,” tukasnya.[caption id="attachment_303150" align="alignnone" width="900"]
Danau Baruh Bahinu berlokasi di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan Danau Baruh Bahinu berlokasi di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan (Foto: Istimewa)[/caption]Danau Baruh Bahinu berlokasi di Desa Baruh Bahinu Dalam, Kecamatan Paringin Selatan. Jaraknya dari pusat kota Paringin ibu kota Kabupaten Balangan tidak terlalu jauh, hanya 10 kilometer.  Akses jalan menuju danau tersebut juga terbilang mulus.Pengunjung danau ini bukan hanya penduduk setempat, tapi juga masyarakat dari kabupaten-kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan. Umumnya pengunjung menganggap wisata ke danau ini sangat mengasyikkan.Pertama memasuki kawasan danau ini, pengunjung langsung disuguhkan pemandangan danau yang luas, air yang jernih dan sejuknya udara. Selain itu, pemandangan sekitar danau pun masih sangat asri dan memanjakan mata.Danau ini dibelah oleh titian yang membentang di atas sepanjang danau, menghubungkan antara dua sisi daratan.Bukan hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi danau seluas 10 hektare ini juga menyimpan kekayaan hayati. Banyak terdapat populasi ikan air tawar lokal seperti ikan gabus dan papuyu. Gunung Hauk, Tertinggi Kedua di Kalsel Sebagian wilayah Kabupaten Balangan yang masuk dalam kawasan pegunungan Meratus, menyediakan wisata pendakian gunung bagi para wisatawan pecinta alam yang suka tracking.Karena di sini terdapat puncak tertinggi kedua di Kalsel, yakni Gunung Hauk, dengan ketinggian mencapai 1325 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL).Secara administratif, Gunung Hauk berada di Desa Ajung Kecamatan Tebing Tinggi.Untuk menuju gunung ini, memakan waktu sekitar 1 jam dari ibukota Kabupaten Balangan, Paringin. Sedangkan waktu pendakian Gunung Hauk hingga sampai puncaknya sekitar 3-4 jam.Selain menghadirkan keindahan alam saat berada dipuncaknya, gunung yang dijadikan masyarakat sekitar untuk ritual adat ini juga menyajikan sesuatu yang tidak ditemui di tempat lain, yaitu hamparan tumbuhan lumut yang tebal di atas daratannya.Di Gunung Hauk juga dapat ditemui telaga warna, yaitu kolam alami yang berada sebelum puncak gunung. Keistimewaan kolam tersebut yaitu, airnya berwarna kemerah-merahan, namun saat airnya diambil dari kolam warnanya pun berubah menjadi jernih. Bahkan rasanya sangat segar, sebagaimana rasa air khas pegunungan.Sepanjang perjalanan menuju puncak, para pendaki juga ditemani hutan kayu habang (merah). Wisata Budaya di Desa Kapul, Halong