Benarkah 59 Jemaat Gereja di Afsel Tewas Minum Dettol Untuk Cegah Corona?

dettol
dettol (Foto : )
Sebuah media online di India, opindia.com melakukan penelusuran untuk mengecek kebenaran berita yang sempat heboh beberapa hari ini tentang seorang pendeta di Afrika Selatan yang memberi minum jemaatnya cairan disinfektan Dettol untuk menangkal virus corona. Akibatnya 59 tewas dan 4 lainnya kritis. Ini faktanya…..
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan Kenya Today, seorang pendeta Afrika Selatan bernama Rufus Phala dari Gereja Kristen Rohani AK di Makgodu, Limpopomade, memberi minum cairan disinfektan rumah tangga – Dettol kepada para jemaatnya yang setia sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona. Artikel itu menyebutkan bahwa 59 orang dilaporkan tewas, sementara 4 lainnya dalam kondisi kritis setelah konsumsi Dettol.Meskipun pendeta Rufus Phala tercatat pernah melakukan upaya persuasif kepada para pengikutnya untuk meminum disinfektan seperti Jik dan Dettol di masa lalu, namun berita itu tidak dapat diverifikasi secara independen jika sang pendeta baru-baru ini membuat jemaatnya mengkonsumsi Dettol untuk melawan virus corona.Berita 59 kematian di Afrika Selatan karena konsumsi Dettol belum dilaporkan oleh media kredibel. Berita itu diterbitkan oleh Kenya Today tetapi langsung dihapus tak berapa lama kemudian. Selain itu, gambar fitur dari laporan yang diterbitkan di Kenya Today sudah usang, yang semakin menimbulkan keraguan atas laporan terbaru itu.Mengutip polisi yang menyelidiki kejadian tersebut, laporan Kenya Today mengatakan bahwa pendeta membujuk para pengikut untuk percaya bahwa mereka dapat menangkal ancaman virus corona baru (covid-19) dengan disinfektan yang harus diberikan secara oral. Bagi mereka yang sudah mengidap penularan mematikan, pendeta membujuk mereka untuk percaya bahwa dekontaminasi memiliki sifat penyembuhan.Meskipun tidak dapat diverifikasi secara independen apakah pendeta Phala memang mencoba untuk 'menyembuhkan virus corona' melalui Dettol, ia memang pernah membuat para jemaat minum desinfektan di masa lalu. Pada tahun 2018, Phala membuat para pengikutnya minum cairan disinfektan lain bermerk Jik, bukan Dettol.Saat itu sang pendeta mengklaim itu adalah darah Yesus. Pendeta itu dilaporkan bahwa ia memiliki kekuatan misterius untuk mengubah Jik menjadi darah Yesus setelah mengucapkan mantra. Phala berusaha untuk melegitimasi metodenya dengan mengutip sebuah cerita di dalam Alkitab di mana Yesus memberikan anggur kepada jemaatnya untuk diminum, memberi tahu mereka bahwa itu adalah darahnya.Selain itu pada tahun 2016, pendeta Phala juga membuat pengikutnya meminum cairan Dettol, yang digembar-gembor memiliki kualitas penyembuhan rahasia dan itu akan menyembuhkan mereka dari penyakit. Pendeta Phala kemudian mengakui bahwa ia tahu Dettol berbahaya bagi konsumsi manusia,Kesimpulannya, pendeta Rufus Phala memang pernah dilaporkan melakukan ritual meminumkan para jemaatnya cairan disinfektan, tapi terjadi pada tahun 20016 dan 2018. Sementara berita yang viral belakangan ini tentang 59 jemaatnya tewas dan 4 lainnya kritis setelah diberi minum Dettol, belum terverifikasi dan belum ada media kredibel yang memberitakannya.
Sumber opindia.com