"Kami sekarang kehilangan suku cadang yang kami gunakan untuk produksi kami, dari Jepang, Taiwan, Republik Ceko, Prancis... Sedangkan untuk Kama, ada kekurangan cat maka kami menggunakan cat Finlandia, dan sekarang kami harus beralih ke yang lainnya," terang Boyaryshnikov.
Sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina hampir setahun yang lalu, sanksi Barat dan eksodus perusahaan asing berikutnya telah memaksa Moskow untuk mengakhiri ketergantungannya pada impor asing dan mengembangkan merek dan barangnya sendiri.
Lusinan produk Barat telah diganti dengan yang setara dalam negeri, karena pengusaha Rusia bertujuan memanfaatkan kepergian merek seperti Coca-Cola dan McDonald's.
Tahun lalu, bekas pabrik pembuat mobil Prancis Renault dibeli oleh otoritas lokal dan digunakan kembali untuk memproduksi lini mobil Moskvich era Soviet, menampilkan desain baru sehingga tidak menyerupai pendahulu Soviet mereka.
