Ahli dari Amerika Sebut Penyintas COVID-19 Berisiko Kena Serangan Jantung dan Stroke

COVID-19
COVID-19 (Foto : Freepik)

Di sisi lain, data terbaru menunjukkan infeksi COVID-19 di Inggris melonjak seperlima menjadi 1,1 juta pada hari tertentu dalam seminggu hingga 7 Februari 2023. 

Sementara kekebalan dari vaksinasi dan infeksi alami berarti lebih sedikit orang yang menderita gejala parah COVID-19, dengan angka rawat inap menembus 900 pada 13 Februari dan terus meningkat.

Para ahli telah lama mengkhawatirkan virus tersebut dapat menyebabkan masalah pada jantung, dengan penelitian yang menunjukkan bahwa virus tersebut dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang sel-sel sehat di otot. 

Pasien dengan gejala parah COVID-19 juga mendapatkan lebih sedikit oksigen dalam aliran darahnya, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan berisiko gagal jantung. 

Studi terbaru itu dipresentasikan pada Pertemuan Masyarakat Biofisik Tahunan ke-67 di San Diego, California.

 

img_title
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Pixabay/geralt)