Sejarah Sinterklas, Apa Hubungannya dengan Natal?

Sinterklas
Sinterklas (Foto : Freepik)

Selama bertahun-tahun, popularitas Nicholas menyebar dan dia dikenal sebagai pelindung anak-anak dan pelaut. Hari pestanya dirayakan pada hari peringatan kematiannya, 6 Desember. 

Ini secara tradisional dianggap sebagai hari keberuntungan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar atau untuk menikah. 

Menjelang Renaisans, St. Nicholas adalah santo paling populer di Eropa. Bahkan setelah Reformasi Protestan, ketika pemujaan orang-orang kudus mulai dikurangi, St. Nicholas mempertahankan reputasi yang positif, terutama di Belanda.

Malam Sebelum Natal

img_title
Sinterklas. (Foto: Freepik)

Pada tahun 1822, Clement Clarke Moore, seorang pendeta Episkopal, menulis sebuah puisi Natal yang panjang untuk ketiga putrinya berjudul “An Account of a Visit from St. Nicholas,” yang lebih dikenal sebagai “'Twas The Night Before Christmas.” 

Puisi Moore, yang awalnya ragu-ragu untuk diterbitkan karena sifat subjeknya yang sembrono, sebagian besar bertanggung jawab atas citra modern kita tentang Sinterklas sebagai "peri tua periang" dengan sosok gemuk dan kemampuan supernatural untuk naik cerobong asap dengan hanya anggukan kepalanya.

Meskipun beberapa citra Moore mungkin dipinjam dari sumber lain, puisinya membantu mempopulerkan citra Sinterklas yang sekarang sudah dikenal.