Kemenkes Masih Teliti Lebih Dalam soal Gangguan Ginjal Akut Misterius

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril (Foto : ANTVKlik/R Camilla)

Antv – Maraknya fenomena gangguan ginjal akut progresif (Acute Kidney Injury), atau lebih dikenal dengan sebutan gangguan ginjal misterius tengah menjadi perhatian publik belakangan ini.

Pasalnya, jenis penyakit yang satu ini kerap menyerang anak berusia di bawah 5 tahun. Terlebih, sejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengungkap adanya lonjakan kasus yang cukup signifikan.

“Sejak akhir Agustus 2022 Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak (IDAI) Indonesia telah menerima laporan peningkatan kasus, yaitu kasus gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI),  yang tajam pada anak khususnya di bawah 5 tahun,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril, pada konferensi pers dengan awak media pada Rabu siang, 19 Oktober 2022.

Diungkap Syahril, sejauh ini tercatat sudah ada sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian mencapai 99 kasus.

“Hingga saat ini jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen,” kata Syahril.

img_title
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril. (Foto : ANTVKlik/R Camilla)

Menanggapi hal ini, pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengklaim bahwa sejauh ini mereka telah membentuk sebuah tim, guna melakukan penelitian lebih lanjut terkait isu yang terjadi.

“Kemudian, Kementerian Kesehatan dan IDAI membentuk tim untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang kasus-kasus ini,” kata sang jubir.

Ada pun, terkait proses penelitian atau pemeriksaan ini, Kemenkes bakal dibersamai dengan BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Ahli Farmakologi, hingga Pusat Lab Forensik.

“Kementerian Kesehatan bersama BPOM, kemudian ahli epidemiologi, IDAI, Ahli Farmakologi, dan Pusat Lab Forensik, selanjutnya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dari gangguan ginjal akut ini,” kata Syahril.