NOC Indonesia Kerjasama Dengan NOC Hungaria Tingkatkan Prestasi Olahraga Indonesia

Raja Sapta Oktohari (kanan) Bekerjasama dengan NOC Hungaria
Raja Sapta Oktohari (kanan) Bekerjasama dengan NOC Hungaria (Foto : NOC Indonesia / Tetuko Mediantoro)

Sebelumnya, beberapa jenis kerja sama sudah masuk dalam Indonesia Olympic Championship Program. Di antaranya, kerja sama yang dilakukan NOC Indonesia dengan NOC Qatar hingga beberapa Federasi Internasional, baik International Judo Federation (IJF) dan Federasi Akuatik Internasional (FINA).

Okto menjelaskan bentuk komitmen dan kerjasama antara NOC Indonesia dan NOC Hungaria adalah keduanya bersepakat mendorong pembinaan pertukaran pelatihan atlet antar federasi nasional kedua negara terkait partisipasi bilateral dan multilateral kompetisi serta pelatihan.

Pertukaran ini, lanjut Okto, tidak terbatas untuk atlet. Namun juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kualitas official, trainer, ITO, tenaga ahli olahraga, hingga ilmuwan olahraga yang ingin berpartisipasi dalam seminar ataupun pelatihan yang dapat meningkatkan mutu kualitas olahraga kedua negara. “Hungaria memiliki prestasi luar biasa di lima cabor (cabang olahraga), yaitu renang, polo air, kano, anggar, dan gulat. Kelima cabor ini langganan meraih medali di Olimpiade. Kita bisa ambil ilmu dari mereka, dan NOC Indonesia membuka pintu agar payung hukum ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh Federasi Nasional,” kata Okto.

Perlu diketahui, Hungaria sudah mengoleksi 181 medali emas sejak Olimpiade 1896 Athena hingga Olimpiade 2020 Tokyo. Raihan terbanyak diberikan oleh cabor anggar dengan 38 emas, renang 29 emas, kano 28 emas, gulat 20 emas, dan polo air 9 emas. NOC Hungaria sendiri berkeinginan untuk belajar dari Indonesia di tiga cabor, yakni bulu tangkis, sport climbing, dan surfing.

Kerja sama ini efektif dapat dilakukan mulai Oktober 2022-Desember 2026. “Kerja sama dua arah ini diharapkan bisa membantu peningkatan prestasi olahraga kita, sehingga pada akhirnya Indonesia Olympic Champions Program ini bisa membantu peningkatan jumlah atlet Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang bisa menunjang percepatan Design Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah ditetapkan pemerintah sebagai peta jalan menuju capaian sukses lima besar Olimpiade pada 2045,” tutup Okto.