Menyedihkan, Pelatih Arema: Mereka Meninggal Dalam Pelukan Pemain

Potret Tragedi Kanjuruhan
Potret Tragedi Kanjuruhan (Foto : AP/Yudha Prabowo)

Antv – Pelatih Arema FC, Javier Roca menangis seusai mereka mengalami kekalahan dari Persebaya dan pecahnya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.

Tragedi Kanjuruhan menjadi kejadian yang tak akan pernah bisa dilupakan pagi para pegiat sepakbola Tanah Air, termasuk Javier Roca selaku pelatih dari Arema FC.

img_title
Potret Tragedi Kanjuruhan. (Foto : AP/Yudha Prabowo)

Selepas pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, para suporter Aremania merangsek masuk ke dalam lapangan sebagai bentuk kekecewaan mereka setelah kalah dari rivalnya dengan skor 2-3.

Ratusan orang meninggal dunia, tak sedikit pula para suporter yang mengalami luka-luka. Bahkan mereka lari ke ruang ganti Arema. Tragis, Roca menyebut bahkan ada yang meninggal di pelukan pemain.

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab. Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ungkap Roca, seperti dikutip dari Cadera Ser pada Senin, 03 Oktober 2022.

“Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar. Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan,” lanjutnya.

“Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan kasus di dalam stadion. Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka," ujar Roca.

"Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter (di ruang ganti). Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ungkap Roca sambil menangis.

Sebelumnya, pada sesi jumpa pers setelah pertandingan, Roca menuturkan rasa bersalah yang teramat dalam. Ia sadar hasil tersebut tak baik, dan siap menerima konsekuensi terburuk.

"Memang menyakitkan dan kecewa. Tapi tanggung jawab tetap ada pada pelatih. Saya bicara kepada manajemen Arema FC, siap bertanggung jawab dan siap dipecat," ungkap eks pelatih Persik Kediri itu.

"Dari dalam hati, saya meminta maaf untuk Aremania dan warga Malang. Tolong jangan serang pemain. Kalau mau mempertanyakan kualitas permainan, itu semua tanggung jawab saya."

"Dari kekalahan ini, kami harus belajar banyak. Selama permainan kami bisa kuasai. Namun kehilangan konsentrasi dalam tiga momen terjadinya gol Persebaya sehingga kami harus telan kekalahan yang menyakitkan. Arema tidak pantas kalah seperti ini."