Keluarga Shock Dengar Zaini Jalani Hukuman Pancung

Migrant Care: Batalkan Kunjungan Jokowi
Migrant Care: Batalkan Kunjungan Jokowi (Foto : )
Keluarga  shock mendengar kabar Zaini dipancung di Arab Saaudi karena dinyatakan bersalah membunuh majikannya. Pelaksanaan hukuman pancung tersebut  Minggu (18/3), kemarin meskipun pemerintah telah berupaya memperjuangkan keringanan hukuman. Migrant Care mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan rencana lawatan ke Arab Saudi untuk memprotes hukuman tersebut.Buruh migran Indonesia asal Desa Kebun, Bangkalan, Madura, dihukum pancung di Arab Saudi, hari Minggu (18/3). Zaini, 43 tahun, merantau ke Arab Saudi dan bekerja sebagai sopir sejak tahun 1992.Menurut Syaiful Torik, anak korban ayahnya jarang pulang ke tanah air."Kami mendengar kabar eksekusi tersebut dari paman yang bekerja disana,"katanya.Hingga kini belum diketahui, kapan jenasah ayahnya tiba di tanah air. Namun Saeful mendengar jenasah ayahnya sudah dikubur di Arab Saudi. Pihak keluarga, kata Saiful, tidak bisa berbuat apa apa selain pasrah dan ikhlas. Karena jenazah ayahnya sudah dimakamkan dengan cara disemen di Arab Saudi.Pemerintah Indonesia sebenarnya baru saja menyampaikan permintaan peninjauan kembali atau PK kepada otorita berwenang 6 Maret lalu. Direktur Eksekutif "Migrant Care", Anis Hidayah menyatakan hal ini ketika dihubungi VOA melalui telpon seusai mengikuti rapat mendadak di Kementerian Luar Negeri di Jakarta Minggu malam."Hari ini ada eksekusi mati di Arab Saudi. Satu buruh migran kita asal Bangkalan, Madura, tadi jam 11.30 waktu Saudi dieksekusi mati atas nama Zaini. Karena dugaan pembunuhan majikan. Ini kasus lama pada tahun 2004 lalu," ujar Anis Hidayah.Zaini Misrin, warga Bangkalan, Madura, dituduh membunuh majikannya di kota Mekkah pada tahun 2004. Tetapi pemerintah baru diberi tahu tentang status hukum Zaini ketika pengadilan Arab Saudi telah menjatuhkan vonis hukuman mati tahun 2008.Hukuman mati itu sempat ditunda selama satu tahun tiga bulan, tetapi kemudian tetap dilaksanakan.Migrant Care Desak Jokowi Batalkan Lawatan ke Arab SaudiMigrant Care mendesak Presiden Joko Widodo membatalkan rencana lawatan ke Arab Saudi yang sedianya dilakukan pada Mei mendatang.“…Mei nanti akan ada kunjungan tingkat tinggi Presiden Jokowi ke Arab Saudi. Kami mendesak agar kunjungan itu dibatalkan sebagai sikap protes terhadap eksekusi yang dilakukan Arab Saudi, yang ketiga semasa pemerintahan Jokowi. (Apa tanggapan Kemlu terhadap desakan itu?) Mereka memahami apa yang terjadi dan menurut mereka sedianya hal ini bisa diterima Pak Jokowi. Mudah-mudahan demikian. Karena dalam kasus ini pun Pak Jokowi sudah melakukan upaya-upaya supaya eksekusi tidak dijalankan, baik dengan bertemu langsung maupun surat yang disampaikan Pak Jokowi kepada Raja Arab Saudi. Eksekusi hanya ditunda tetapi tetap dilaksanakan,” imbuh Anis. penjara dan hanya diperintahkan membayar denda Kamis lalu (15/3), padahal terbukti melakukan penyiksaan brutal terhadap pembantu rumah tangganya yang berasal dari Indonesia.