ACT Salurkan Bantuan Kepada Pengungsi Gempa Tsunami di Gawalise Palu

ACT Salurkan Bantuan Kepada Pengungsi Gempa Tsunami di Gawalise Palu
ACT Salurkan Bantuan Kepada Pengungsi Gempa Tsunami di Gawalise Palu (Foto : )
www.antvklik.com
- Tim Aksi Cepat Tanggap atau ACT, Selasa (9/10) ini, menyalurkan bantuan 700 paket sembako dari sebuah perusahaan tambang, kepada para pengungsi korban gempa dan tsunami yang berada Pegunungan Gawalise, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Palu,  Sulawesi Tengah.Pengungsi yang berjumlah sekitar 8.000 jiwa dan terdiri dari 3.014 KK itu,  rumahnya terkubur tanah dan lumpur karena likuifaksi.Para pengungsi yang bertahan di tenda darurat tersebut, masih membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa beras, susu dan popok bayi."Menyalurkan logistik berupa beras minyak, sarden, gula dan perlengkapan lainnya untuk wilayah yang terdampak gempa. Total ada 700 paket untuk warga pengungsian," ucap Kusmayadi, Komandan Emergency Response ACT.Kusmayadi mengharapkan perusahaan tambang lainnya dapat mengikuti langkah perusahaan tersebut, untuk turut berempati memberikan sumbangsih kepada para korban gempa dan tsunami."Kami harap  perusahaan tambang lain ikut melakukan hal serupa, tidak hanya mengeruk keuntungan juga harus berpartisipasi warga yang terdampak gempa," kata Kusmayadi.Nur Fatmawati (43), salah seorang pengungsi korban gempa yang terjadi di perumnas Balaroa, Kota Palu, mengaku sengaja memilih mengungsi ke Kelurahan Duyu, kawasan pegunungan Gawalise, karena relatif aman."Karena kan disini banyak orang, rasa aman, semua lari kemari. Kita ikut-ikutan. Kalau di kota kan masih ada goyang, kita trauma. Tidak ada tempat yang lebih baik, mau kemana lagi, rumah sudah hancur," katanya.Bantuan untuk para korban yang mengungsi di Kelurahan Duyu terus berdatangan, meskipun terkadang masih dirasakan belum mencukupi."Kalau bantuan sekarang Alhamdulillah tapi kadang masih kurang beras, minyak, susu dan popok bayi," ucapnya.Gempa susulan masih terus terjadi. Hal ini yang menyebabkan warga Kota Palu, Donggala dan Sigi, belum berani pulang ke rumahnya masing-masig.Korem 132 Tadulako menyediakan dapur umum guna menyiapkan makanan untuk para relawan, pengungsi dan wartawan.Kondisi Kota Palu sudah berangsur pulih. Aktivitas kegiatan perkantoran mulai terlihat. Pencarian korban dan pembersihan puing-puing masih terus dilakukan oleh tim SAR dan relawan. Laporan Shandy March dari Palu.