“Jadi, Pinkan itu dulu uangnya pernah gue atur, cuma gue kasih sedikit buat dia. Kenapa? Karena setiap kita habis nyanyi, terus gue ajak dia, 'Pink, kita bikin baju, ya.' Dia selalu bilang nggak mau karena duitnya habis,” tutur Maia.
“Kaget, dong, 'Loh, kemarin baru dapet gaji. Perasaan baru sama-sama dapat gaji yang banyak, kenapa lo habis dan gue nggak?' Masalahnya, masa pakai baju itu lagi, itu lagi,” sambungnya.
Ternyata, kebiasaan buruk ini disebabkan oleh hubungan percintaan Pinkan saat itu. Pinkan selalu membayar kebutuhan kekasihnya hingga uangnya ludes tak tersisa.
“Udah enggak benar, kan. Makanya, gue pikir mending gue atur, paling enggak, jangan duit itu habis buat bayarin cowoknya. Lo senang, kan, bayarin cowok-cowok kala itu, terus habis duit lo,” papar Maia.
Meskipun memotong gaji Pinkan, bukan berarti Maia memakai sisa uang gaji tersebut untuknya sendiri. Uang itu justru ia gunakan untuk membelikan Pinkan aset berupa mobil.
Hal ini Maia lakukan agar Pinkan tak lagi menghabiskan uang gajinya, terlebih untuk orang lain. Lagi pula, pada akhirnya aset mobil itu bisa Pinkan gunakan untuk kebutuhannya sendiri.
