Antv – Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu malam kemarin mengundang rasa empati dari berbagai pihak.
Adalah salah satunya, artis Ira Wibowo yang juga turut menyampaikan rasa prihatinnya atas tragedi yang telah merenggut banyak korban jiwa itu.
“Turut berduka sedlm2nya atas tragedi yg terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang…?” kata Ira Wibowo, dikutip dari keterangan Instagramnya pada Senin, 3 Oktober 2022.
Lebih lanjut, Ira juga menyampaikan doanya kepada para korban, dan dia berharap agar persepakbolaan di Indonesia bisa lebih baik kedepannya.
“Doaku utk para korban dan keluarganya…? Doaku juga utk persepakbolaan Indonesia…semoga ke depannya menjadi lbh baik..menjadi kegiatan yg positif, mengasah sportivitas, dan mendatangkan sukacita…” kata Ira.
Pada kesempatan itu, Ira juga sedikit bercerita tentang pengalamannya main di program TV bersama para Aremania dan Jakmania, yang menurutnya sangat seru dan kompak meski mendukung klub bola yang berbeda.
“Seperti yg sebulan lalu aku dan @radyabgskr alami bersama para Aremania dan juga Jakmania, yg sangat seru ‘bertanding’ dlm satu acara game di stasiun tv…
Mereka sdh buktikan…walau pendukung tim yg berbeda, tp bisa kok, damaiii…kompak…bisa bgttt” kata Ira.
Sebagai penutup, Ira berharap agar atas kejadian ini segala pihak lebih bisa banyak introspeksi, terutama diperlukan perbaikan manajemen keamanan di masa mendatang.
“Semoga semua pihak mau introspeksi…Sedangkan utk manajemen keamanannya, tlg amat sangat diperbaiki yaa…” pungkas Ira Wibowo.
Seperti yang diketahui, tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pada Sabtu malam tadi, setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Lantaran klub bola idola mereka kalah, beberapa Aremania turun ke lapangan untuk menyampaikan rasa keluh mereka ke para pemain. Mereka pun akhirnya terlibat pertikaian dengan aparat kepolisian.
Pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya Surabaya itu berujung tragis ketika oknum aparat menembakkan gas air mata ke tribun suporter, sehingga menyebabkan ribuan penonton berdesakan untuk keluar dari Stadion Kanjuruhan.
