Terungkap Fakta-fakta Mengejutkan Kecelakaan Pesawat Air India Express

airindia4
airindia4 (Foto : )
Pesawat Air India Express mengalami kecelakaan saat mendarat di Calicut, India, Jumat malam waktu setempat. Belakangan, terungkap fakta-fakta mengejutkan dalam kecelakaan pesawat ini.
Pesawat Air India Express dengan nomor penerbangan IX-1344 terbang dari Dubai, Uni Emirat Arab ke Calicut, India, Jumat (7/8/2020) malam waktu setempat.Pesawat jenis Boeing 737-800 ini sedang membawa 190 penumpang dan awak, termasuk 10 bayi.Ini merupakan penerbangan repatriasi atau pemulangan warga India yang terjebak di luar negeri selama pandemi Covid-19.Namun penerbangan yang ditempuh selama 4 jam ini berakhir tragis. Pesawat mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Kozhikode, Calicut, India.Dari total 190 penumpang dan awak pesawat, sedikitnya 19 orang tewas dalam kecelakaan ini. Di antara korban tewas terdapat dua pilot pesawat.Meski otoritas setempat masih menyelidiki penyebab kecelakaan, berikut fakta-fakta yang menimpa penerbangan ini:

Eks Penerbang Militer

Pilot pesawat naas itu adalah Kapten DV Sathe, yang merupakan eks penerbang militer.Sathe bergabung dengan Angkatan Udara (AU) India pada 1981 dan pensiun pada 2003 sebagai pilot uji atau test pilot.Prestasi Sathe sudah terlihat menonjol sejak masuk dunia militer. Bahkan saat lulus dari Akademi AU India, ia menjadi kadet terbaik dan mendapat anugerah Sword of Honour.Usai pensiun dari dunia militer, Sathe bergabung menjadi pilot di maskapai nasional, Air India. Awalnya ia menerbangkan pesawat jenis Airbus A310.Saat pindah ke Air India Express, Sathe menerbangkan pesawat jenis Boeing 737-800. Sebelum kecelakaan ini, Air India Express memiliki 24 pesawat yang seluruhnya berjenis Boeing 737-800.[caption id="attachment_358918" align="alignnone" width="750"] Kapten DV Sathe merupakan penerbang senior eks AU India (Foto: Facebook/DV Sathe)[/caption]

Hujan Lebat

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA), ketika pesawat akan mendarat di Bandara Karipur, Calicut, India, sekira pukul 19.45 waktu setempat, sedang terjadi hujan lebat.Meski demikian, jarak pandang di seputar bandara sekira 2.000 meter atau masih dalam batas aman pendaratan. Sementara jarak pandang minimal untuk pendaratan pesawat sekira 600 meter.Seorang penumpang pesawat yang mengalami luka ringan mengungkapkan, sebelum mendarat, sang pilot sudah memberi peringatan cuaca buruk kepada para penumpang.[caption id="attachment_358935" align="alignnone" width="900"] Kondisi Bandara Kozhikode, Calicut, India dan lokasi jatuhnya pesawat Air India Express (Iustrasi: JACDEC,de/Google Earth)[/caption]

Sempat Go Around

Berdasarkan data jalur penerbangan dari situs Flightradar24, pesawat sempat go around atau membatalkan pendaratan dan berputar kembali mengitari bandara.Selanjutnya pilot pesawat mencoba mendarat untuk ketiga kalinya, namun pesawat tergelincir dan mengalami overshot atau mendarat melebihi runway landasan pacu.Menurut seorang penyelidik DGCA, dari radar cuaca terlihat awalnya pesawat akan melakukan pendaratan di runway 10. Lantaran mengalami kesulitan, pilot melakukan go around dan mencoba mendarat di runway 28 namun lagi-lagi gagal dan terpaksa go around lagi.Pilot akhirnya mencoba mendarat  kembali dari runway 10 hingga terjadi kecelakaan.[caption id="attachment_358927" align="alignnone" width="500"] Flightradar24[/caption]

Kecepatan Penuh

Pejabat DGCA kepada kantor berita ANI menyebut, pesawat Air India Express dalam kondisi kecepatan penuh saat mendarat di bandara hingga akhirnya tergelincir keluar dari landasan pacu.Pihak DGCA sendiri tidak menyebutkan secara rinci berapa kecepatan pesawat saat kejadian. Namun untuk pesawat jenis Boeing 737-800 kecepatan normal saat akan mendarat sekira 180-200 knots.Sementara Menteri Penerbangan Sipil India Hardeep Singh Puri mengatakan, pendaratan di Bandara Kozhikode memang terkenal menantang.Dengan bentuk bandara seperti meja (tabletop), landasan pacunya diapit dua lembah, membuat pilot harus ekstra hati-hati saat mendarat, apalagi dengan kondisi sedang diguyur hujan lebat."Saya diberitahu, pesawat tidak dapat berhenti (di landasan pacu). Sebagai bandara tabletop, itu memberikan tantangan. Ada turunan 10 meter. Beruntung pesawat yang terbelah itu tidak terbakar," kata Puri.
India Today, Zeenews