Dengan bentangkan spanduk, tuntut penindakan atas adanya importir bodong alias fiktif yang ditengarai masih saja terjadi. Puluhan pengusaha ini datangi Kanwil Bea Cukai Jatim, di Jalan Raya Juanda, lakukan aksi demo dan juga orasi tuntut penindakan pada oknum-oknum yang salahi aturan.
Pada kesempatan kali ini, para pendemo meminta keterbukaan informasi pada pihak Kanwil Bea Cukai untuk mengusut kasus semacam ini.Spanduk-spanduk menuntut ada tindakan tegas atas masih adanya temuan importer-importir bodong alias fiktif yang ditengarai, masih saja terjadi di wilayah Jawa Timur, disuarakan para pendemo di depan Kanwil Ditjen Bea Cukai Jatim Satu, di Jalan Raya Juanda pada kamis 2 Juli 2020.Dalam aksinya para pendemo, meminta pihak Kanwil melakukan tindakan tegas. Dimana ditengarai masih ada temuan importer-importir bodong alias fiktif yang memanipulasi domisili.Tak hanya satu, namun setidaknya telah ada sebanyak 3 importir yang melakukan hal serupa dan telah dilaporkan ke pihak Kanwil.Wiwin korlap aksi demo sampaikan, pihaknya menuntut Kanwil menindak tegas para importir yang telah gunakan identitas perusahaan yang tidak jelas, harus ada sanksi hukum sesuai tingkat pelanggarannya.Pasca aksi demo, sempat terjadi mediasi secara tertutup yang dilakukan antar perwakilan pendemo dengan pihak Kanwil Bea Cukai Jatim, dimana dalam keterangannya pihak Kanwil menilai atas tuntutan pendemo pihaknya tetap akan lakukan penelusuran atas temuan yang ada.Humas Kanwil Ditjen Bea Cukai Jatim menyatakan, pemblokiran ataupun pembekuan merupakan salah satu tindakan yang akan dilakukan pihak kanwil, apabila memang ternyata terbukti ada importir yang bodong alias fiktif.Seperti salah satunya pada kasus perusahaan importir PT BNJ, yang telah dibekukan ataupun diblokir kegiatan kepabean-nya sejak tahun 2016 silam, karena dinilai identitas perusahaan tidak jelas alias fiktif.
Khumaidi | Sidoarjo, Jawa Timur
Baca Juga :
