Kelas Kami Ambruk, Belajar Beratapkan Terpal Dan Beralaskan Tanah

belajar di tenda new
belajar di tenda new (Foto : )
www.antvklik.com
- Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat siswa SDN, Leuwipeundeuy Desa Pada Beunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Mereka terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di tenda. Kondisi ini sudah berjalan hampir setahun terakhir, pasca ambruknya ruang kelas mereka.Ada sekitar 28 siswa yang terpaksa belajar di tenda beratapkan terpal dan beralaskan tanah tanpa dinding pembatas. Mereka merupakan siswa-siswa yang duduk di kelas 3 SDN Leuwipeundeuy.Cuaca panas dan debu saban hari mereka rasakan ketika menimba ilmu. Akibatnya, beberapa orang siswa seringkali mengalami sakit berupa panas dan pilek. Ironisnya, sudah setahun belum ada perhatian dari pemerintah untuk membangun kembali bangunan ruang kelas yang roboh akibat dimakan usia tersebut.“Belajar di tenda sudah kurang lebih satu tahun, setelah ruang kelas roboh. Yang belajar di tenda itu adalah siswa kelas 3,” terang Kepala SDN Leuwipeundeuy, Romli.Romli mengaku sedih melihat puluhan anak didiknya belajar di tempat yang sangat tidak nyaman itu. Makanya berbagai upaya, mulai melaporkan kondisi sekolah hingga pangajuan melalui proposal ke dinas terkait, sudah dilakukannya. Namun, usahanya itu seolah sia-sia lantaran hingga kini belum ada realisasinya.[embed]https://youtu.be/dqnrFXjB8FQ[/embed]“Saya berharap kepada dinas pendidikan agar segera memberikan bantuan khususnya untuk membangun ruangan belajar. Kami sudah melaporkannya ke dinas pendidikan, tapi belum ada respon,” cetusnya.Sumarti, guru kelas 3 SDN Leuwipeundeuy menerangkan sering mendapatkan keluhan dari para siswanya mengenai debu dan cuaca panas selama belajar. “Sesekali para siswa mengalami batuk dan pilek karena debu yang tertiup angin masuk ke tenda. Saya sering menyarankan agar siswa membawa banyak air minum karena takut dehidrasi,” tuturnya.Tasya, salah seorang siswi meminta agar ruang kelasnya segera diperbaiki. Selama ini, dia dan teman-temannya tidak nyaman belajar di tenda. Selain debu dan panas, yang paling mengkhawatirkan lagi bila turun hujan. “Ingin punya kelas bagus. Saya takut kalau ada angin apalagi hujan, atapnya roboh.”Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi terkait adanya puluhan siswa SDN Leuwipeundeuy belajar di tenda.Rizki Gustana Sukabumi Jawa Barat.