Erick Thohir Janjikan 4,7 Juta Masker Tersedia Akhir Bulan Ini

erick thohir foto instagram2
erick thohir foto instagram2 (Foto : )
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, BUMN sektor farmasi tengah memproduksi jutaan lembar masker. Targetnya, 4,7 juta masker akan tersedia akhir bulan ini.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN farmasi terus meningkatkan produksi masker di tengah melonjaknya permintaan akibat wabah virus corona atau Covid-19."BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan yang kami bisa, contoh masker. 
Insya Allah  31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker," katanya lewat video conference, Jumat (20/3/2020).Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan memproduksi 2 juta lembar masker bulan ini. Bahan baku pembuatan masker didatangkan dari beberapa negara, yaitu China, India, dan Prancis."(Produksi) masker 2 juta itu semuanya oleh RNI, kerja sama dengan pabrikan lokal. Jadi RNI order supaya cepat," katanya.

Pesan Tes Kit dari Swiss

Erick Thohir  juga memastikan, BUMN farmasi memiliki pasokan obat untuk pasien corona. Menurutnya, beberapa negara juga telah menggunakan jenis obat yang sama. Namun, ia tidak menyebutkan nama obat yang dimaksud.Dikatakan, Kementerian BUMN juga mengupayakan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan kesehatan."Untuk APD kami cari sumber dari banyak tempat, ini akan kami lakukan karena kami tidak mau dokter dan perawat yang merupakan ujung tombak tidak disediakan APD," katanya.Selain itu, Erick mengatakan pihaknya telah memesan alat tes (test kit) virus corona dari Swiss. Alat tersebut rencananya akan masuk ke Indonesia pada akhir bulan ini."Kami beli (test kit) dari Swiss, saya tidak bicara merek, yang dari Swiss sudah kami pesan, insya Allah akhir bulan ini datang," katanya.Menurutnya, test kit buatan Swiss akan menguji keberadaan virus melalui air liur baik di tenggorokan maupun hidung, bukan dari darah. Alat tersebut nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit."Hari ini banyak sekali penawaran untuk beli test kit, tapi kami juga menjaga dari sisi kualitasnya," katanya.Sementara alat tes kilat atau rapid test virus corona dari China sudah masuk ke Indonesia secara bertahap Kamis (19/3/2020) kemarin. Menurut Erick, alat tersebut telah diserahkan langsung kepada Kementerian Kesehatan.