Menjaga Kondusifitas Pemilu 2024, Ormas Hindu Nasional Deklarasi Pemilu Damai

Menjaga Kondusifitas Pemilu 2024, Ormas Hindu Nasional Deklarasi Pemilu Damai
Menjaga Kondusifitas Pemilu 2024, Ormas Hindu Nasional Deklarasi Pemilu Damai (Foto : Istimewa)

Antv – Menyambut pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024, Sembilan Pimpinan Organisasi Masyarakat Hindu Nasional menggelar diskusi publik dan deklarasi untuk menyerukan pemilu damai.

Para pimpinan ormas Hindu yang turut hadir Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Prajaniti Hindu Indonesia (PRAJANITI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH), Ikatan Cendikiawan Hindu Indonesia (ICHI), Ikatan Dosen Hindu Indonesia (IDHI), Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (PANDU NUSA), Pinandita Sangraha Nusantara (PSN) dan Persatuan Pengajar Pasraman Indonesia (PPPI), Sabtu, 27 Januari 2024

“Menjelang pemilu, segenap komponen bangsa harus merawat dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah perbedaan pilihan. Jadikan pemilu ini damai dan senantiasa menciptakan demokrasi yang bermatabat,” kata Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya sebagai Ketua PHDI.

Dalam kesempatan yang sama, ketua Prajaniti Hindu KS Arsana menyampaikan bahwa nilai persatuan dan kesatuan harus dijunjung diatas kepentingan lain untuk tetap menjaga kondusifitas menjelan puncak pemilu tahun 2024

“Untuk menjaga kondusifitas pesta demokrasi nanti, maka nilai persatuan dan kesatuan harus diutamakan diatas kepentingan lain. Hal ini harus dipegang teguh oleh seluruh komponan bangsa, pimpinan umat dan tokoh Masyarakat,” ujar KS Arsana.

Ketua WHDI, Rataya Kentjanawati Suwisma juga menyerukan bahwa segala situasi yang akan terjadi saat pemilu harus disikapi dengan bijaksana dan mengedepankan musyawarah dan mufakat

“Menyikapi tahun politik dengan segala potensi konflik kepentingan yang ada, ini harus disikapi secara bijaksana dengan tetap membangun narasi politik yang positif, menciptakan ruang musyawarah yang baik serta pengambilan keputusan secara mufakat” terang Rataya Kentjanawati Suwisma.