Harga Cabai di Lampung Terbang Naik 100 Persen Akibat Kemarau Panjang

Harga Cabai di Lampung Terbang Naik 100 Persen Akibat Kemarau Panjang
Harga Cabai di Lampung Terbang Naik 100 Persen Akibat Kemarau Panjang (Foto : antvklik-Pujiansyah)

Antv –  Harga cabai di sejumlah pasar di Kabupaten Lampung Selatan, terbang melonjak tinggi dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan. Kenaikan harga cabai mencapai 100 persen sejak sepekan lalu, akibat banyak petani mengalami gagal panen.

Harga cabai rawit melonjak menjadi Rp80 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya di kisaran Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram. Lalu harga cabai merah yang semula Rp35 ribu rupiah, kini menjadi Rp65 ribu rupiah per kilogram.

Sedangkan harga cabai hijau dari Rp25 ribu rupiah, kini naik menjadi Rp40 ribu rupiah per kilogram. Naiknya harga cabai dikeluhkan oleh para pembeli, terutama para pedagang makanan.  Mereka harus memutar otak untuk mempertahankan rasa tanpa menaikkan harga dagangan.

"Pasokan berkurang, sedangkan kebutuhan tetap. Kenapa pasokan berkurang? Efek kemarau panjang, jadi petani gagal panen," kata Faisal, pedagang cabai di Pasar Kalianda, Rabu (1/11/2023).

Menurut Faisal, akibat kenaikan harga ini, ia mengurangi jumlah cabai yang akan dijual. Kenaikan harga ini juga dikeluhkan para pedagang makanan dan rumah makan.

"Yang paling terasa dari kenaikan harga cabai itu pedagang rumah makanan. Jelas biaya operasionalnya lebih tinggi, sedangkan untuk menaikkan harga makanan tidak bisa," bebernya.

Jika hingga sebulan kedepan harga cabai masih tinggi, para pedagang terpaksa menaikkan harga dagangannya. Kenaikan harga cabai menyebabkan omset pedagang menurun, karena banyak warga mengurangi harga pembelian untuk menekan pembelian.

Sementara itu, Ernawati, pedagang nasi goreng mengaku melambungnya harga cabai terus menggerus omzet penjualannya. Sebab meski ada kenaikan harga bahan pangan, makanan yang diproduksi tetap dijual dengan harga normal.

"Saya belum bisa menaikkan harga jual karena dampaknya pelanggan akan kabur, akan tetapi, jika satu bulan kedepan harga cabai tidak turun pengusaha kuliner seperti saya ini terpaksa akan menaikan harga juga biar gak bangkrut," ucap Ernawati.

Untuk mengatasi kenaikan harga cabai, Ernawati mengungkapkan mengurangi porsi bumbu sata membuat nasi goreng. "Paling kita kurangi jumlah takaran bumbu. Kalau pembeli minta pedas banget, paling kita kasih yang pedas saja," ungkapnya.