MER-C Sebut, Ribuan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Mematikan Pasukan Israel

MER-C Sebut, Ribuan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Mematikan Pasukan Israel
MER-C Sebut, Ribuan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Mematikan Pasukan Israel (Foto : Instagram)

Antv – Fikri, seorang relawan organisasi sosial kemanusiaan MER-C, dengan laporan yang menggugah hati, mengungkapkan bahwa serangan pasukan Israel ke Jalur Gaza telah merenggut ribuan nyawa warga Palestina.

Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (14/10/2023), tercatat 2.215 warga Palestina, termasuk 614 anak-anak dan 370 wanita, tewas.

"614 di antaranya anak-anak. Serta 370 wanita," kata Fikri dalam sebuah laporan langsung dari Jalur Gaza yang disampaikan melalui akun media sosial resmi MER-C di Instagram, X, Facebook dan TikTok, pada Minggu (15/10/2023).

Selain mengungkapkan statistik tragis ini, Fikri juga mencatat hampir 8.714 orang terluka, banyak di antaranya adalah anak-anak dan perempuan yang terdampak.

Lebih lanjut, ia menggambarkan serangan bom Israel yang masih terus berlangsung di darat, udara, dan laut, menyebabkan korban terus berjatuhan.

Sementara itu, Fikri juga mendapat laporan dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menyebutkan ada sekitar 300 korban meninggal yang dilarikan ke rumah sakit itu.

Sementara korban luka yang ditangani di rumah sakit itu mencapai 1.500 orang, dengan masih banyak lagi korban luka yang masih menjalani rawat inap di Rumah Sakit Indonesia.

Saat ini, Fikri mengatakan tidak banyak aktivitas yang dilakukan warga di Gaza karena ratusan ribu di antaranya telah mengungsi ke tempat yang mereka anggap aman.

Seperti di sekolah-sekolah milik PBB dan juga beberapa rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Indonesia.

"Sementara itu, warga di Jalur Gaza juga disebutkan mengalami krisis pangan, listrik dan air bersih. Saya sudah dua kali ke minimarket semenjak perang ini terjadi, banyak sekali rak-rak makanan yang sudah kosong dan obat-obatan juga terus menipis karena banyak korban yang terus berjatuhan," ujarnya.

Fikri berharap gerbang perbatasan antara Mesir dan Gaza bisa cepat dibuka. Sehingga bantuan-bantuan dari negara lain bisa cepat masuk dan disalurkan kepada masyarakat di Gaza yang membutuhkan.