Sapaan Presiden Jokowi di Upacara Peringatan HUT RI ke 78, Semangati Kontingen Sanggar Aekhula

Sapaan Presiden Jokowi Semangati Kontingen Sanggar Aekhula
Sapaan Presiden Jokowi Semangati Kontingen Sanggar Aekhula (Foto : Dok. BPMI Setpres)

Antv – Penampilan Sanggar Tari Bumi Aekhula memerahkan rumput hijau halaman Istana Kepresidenan pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan  Republik Indonesia (HUT RI) ke 78 di Istana Negara pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Bagaimana tidak, kostum dengan warna merah menyalah, dan sapaan dari Presiden Jokowi menambah semangat 138 penari dari Nias Barat.

Kabarnya,  peringatan HUT RI kali ini menjadi yang terakhir, pasalnya untuk perayaan berikutnya digadang-gadang akan dihelat di Ibu Kota Nusantara (IKN), Bumi Borneo Kalimantan.

"Ini dari daerah mana," tanya Jokowi sesaat berkeliling menyapa masyarakat yang hadir di di Istana Negara.

"Dari Nias Barat pak," sahut Tri Handayani, peserta kontingen Nias Barat.

"Bagaimana jalan ke Nias Barat," tanya Jokowi lagi.

"Masih belum bagus pak," timpal Tri wanita berparas ayu itu dengan singkat.

Percakapan yang hanya hitungan detik itu, seperti tambahan multivitamin bagi peserta tari dari Nias Barat.

Terlihat dari penampilam tim penari polesan Marojahan Andrian Manalu dan Riansyah Putra tersebut begitu sangat atraktif dan mampu menghipnotis 8000 an tamu undangan yang hadir di Istana.

Tarian Bumi Aekhula merupakan tarian kolaborasi dari beberapa tarian adat daerah dari Kabupaten Nias Barat diantaranya Tari Moyo, Tari Folaya Saembu, Tari Baluse dan Tari Maena.

Tari-tarian ini biasa ditampilkan dalam acara adat, acara perayaan dan syukuran di masyarakat.

Tarian Bumi Aekhula sarat dengan makna filosofis dan pesan moral seperti kebersamaan, kerja keras, semangat juang dan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ritme gerak tari yang beragam mulai dari gerakan lambat dan gemulai hingga gerakan lincah penuh semangat mengisyaratkan dinamika sosial yang terus bergerak, berproses dan melaju.

Penampilan Tarian Bumi Aekhula diawali dengan penampilan Tari Moyo.  Dalam bahasa Indonesia Tari Moyo disebut dengan Tari Elang yang dibawakan oleh penari perempuan.
Sebagaimana gerakan elang yang mengepakan sayapnya tanpa lelah serta ketajaman penglihatan dalam pengintaian melambangkan keuletan, kekuatan, keanggunan dan kebijaksanaan perempuan Suku Nias yang memiliki semangat juang yang tinggi dalam mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan.

Setelah Tari Moyo dilanjutkan dengan Tari Folaya Saembu. Saembu merupakan mahkota yang melambangkan kehormatan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Tari Folaya Saembu dipertontonkan sebagai bentuk perayaan ungkapan sukacita dan kebanggaan atas kerja keras, pencapaian dan kemakmuran yang dimiliki oleh seseorang. Tarian ini ditampilkan oleh penari perempuan dengan gerakan yang sangat gemulai dan anggun.

Tarian Bumi Aekhula kemudian dilanjutkan dengan Tari Baluse atau Tari Perang. Baluse artinya perisai yang berfungsi sebagai pertahanan dan perlindungan saat berperang.

Tari Baluse ditampilkan oleh penari laki-laki. Tarian ini dimulai dengan gerakan kaki maju mundur sambil dihentakan ke tanah, memegang perisai, mengayunkan tombak/ pedang sambil meneriakkan kata-kata penyemangat.

Tari ini melambangkan jiwa patriotisme dan keberanian laki-laki suku Nias dalam menjaga dan membela daerahnya.

Tari Maena menjadi penutup dari rangkaian Tarian Bumi Aekhula. Tari Maena merupakan tari  yang dilakukan bersama-sama oleh segala kalangan.

Tari ini memiliki makna kebersamaan, kegembiraan dan kemeriahan. Tari Maena ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu terhormat, pesta pernikahan dan acara adat suku Nias.

Syair yang dituturkan dalam tari maena menceritakan pengalaman kehidupan, penghormatan serta nilai nilai gotong royong dan semangat.

"Tentu momentum ini menjadi satu kebanggaan bagi kami, wilayah paling ujung di kepulauan Nias. Semoga kontingen Nias Barat yang sudah ada di Jakarta, bisa menampilkan yang terbaik dan membanggakan bagi seluruh warga Kepulauan Nias Umumnya, dan Nias Barat khususnya," kata Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu, lewat saluran telepon genggamnya.

Khenoki juga berterimakasih pada semua pihak yang telah mendukung, agar sanggat tari dari wilayah yang dipimpinnya bisa dikenal oleh masyarakat luas.

"Saya sangat berterimakasih untuk dukungan penuh dari Garuda Indonesia, Pertamina yang sudah menjadi sponsor kami. Sehingga sanggar tari Nias Barat bisa tampil di istana," ucapnya.

"Saya tidak bisa berkata-kata, kami bahagia dan sangat bangga Nias Barat bisa menjadi mengisi HUTRI," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Nias Barat, April Imelda Juita Hia, usai menyaksikan tim penari Bumi Aekhula di istana Merdeka, Kamis (17/8/2023).

img_title
Sapaan Presiden Jokowi Semangati Kontingen Sanggar Aekhula. (Foto: Dok. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Nias Barat dan Dinas Kominfo Nias Barat)


Senada dengan Khenoki dan Imelda, Ketua DPP Himpunan Masyarakat Nias Indonesia, Kosmas Harefa juga mengaku puas dengan penampilan sanggar tari Bumi Aekhula.