Fakta Baru Kasus Mayat Tanpa Busana, Polisi Temukan Luka Bakar

Fakta Baru Kasus Mayat Tanpa Busana, Polisi Temukan Luka Bakar
Fakta Baru Kasus Mayat Tanpa Busana, Polisi Temukan Luka Bakar (Foto : antvklik-Mely Kasna)

Antv – Pihak kepolisian terus mendalami kasus mayat tanpa busana yang ditemukan ditutupi dedaunan di Jalan Lingkar Podomoro, Tapos, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (11/5/2023), lalu. Satu persatu fakta baru mulai terkuak, di antaranya ada luka bakar di tubuh korban.

Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2023). Yogen mengatakan ada sejumlah luka bakar di tubuh korban termasuk di bagian kepala yang membuat kondisi kepala korban nyaris tak berbentuk.

"Kita dapati juga di lokasi penemuan jasad itu ada sisa-sisa pembakaran, mungkin menyebabkan kepala dari korban sudah rusak. Namun, kami masih perlu dalami lagi," ungkap Yogen.

Kata dia, pembakaran juga tampak di sekitar tubuh korban ditemukan, seperti di ilalang dan rerumputan serta pohon pisang tepat di mana korban ditemukan. Guyuran hujan deras pun membuat jasad korban tidak terbakar semuanya.

Sementara terkait hilangnya alat kelamin korban, Yogen menjelaskan masih dalam penyelidikan apakah kelamin korban sengaja dihilangkan kemudian dibakar atau hilang lantaran proses pembakaran.

"Ini masih belum bisa kami pastikan, kemungkinan hilang karena terbakar juga atau dihilangkan sebelum dibakar ya. Jadi masih kami pastikan lagi dari forensik," ujarnya.

Sementara polisi sudah memeriksa tujuh orang saksi dari warga, penyabit rumput yang pertama kali menemukan jasad korban, serta buruh bangunan yang kerap melintas di wilayah tersebut.

"Setelah kita dalami saksi tersebut ada keterangan dari beberapa saksi ada yang tidak sesuai yang kemungkinan mengetahui kejadian," tuturnya.

Perbedaan keterangan tersebut membuat kepolisian mencurigai saksi tersebut lantaran kejanggalan-kejanggalan atas keterangannya. Berangkat dari inkonsistensi keterangan, polisi mulai mendalami seluruh informasi dan gerak gerik saksi tersebut.

"Iya, karena dari keterangan yang tidak konsisten, yang tidak sesuai dengan TKP dan waktu kejadian. Jadi kami dalami dari situ," pungkas Yogen.

Polisi serta forensik juga masih mengalami kesulitan terkait identitas korban. Banyak yang melapor adanya orang hilang namun tidak sesuai dengan ciri-ciri korban, ataupun yang dilaporkan hilang ternyata masih hidup.

"Apabila nanti dari persesuaian keterangan saksi tersebut yang dicurigai, ternyata terdapat nama, nanti akan kami cocokkan di sistem kami, apakah cocok dengan sistem sidik jari atau pun dari keluarga terdekat kita cek dengan DNA perbandingannya," tandasnya.