Banjir dan Longsor terjadi di Kabupaten Ponorogo Pasca Hujan Lebat Seharian

Tanah longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Tanah longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. (Foto : BNPB)

Dalam satu minggu ke belakang, bencana hidrometeorologi yang didominasi kejadian banjir juga melanda wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah banjir di Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Tulungagung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. Cuaca ekstrem masih dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.

Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda juga telah mengeluarkan peringatan dini untuk potensi cuaca ekstrem di wilayah Surabaya, Sioarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kab. dan Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, dan beberapa wilayah lainnya.

Menyikapi potensi cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, terus mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem di Indonesia.

Suharyanto meminta agar BPBD dan komponen penanggulangan bencana di daerah mempersiapkan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana. Apabila daerah kekurangan SDM dan membutuhkan peralatan, maka dapat meminta dukungan kepada BNPB.

Sementara untuk jangka panjang, Kepala BNPB meminta agar tata kelola lingkungan dilakukan dengan baik agar kejadian bencana seperti banjir tidak terulang atau dapat diminimalisir dampaknya. Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada akan potensi bahaya cuaca ekstrem.

Musim penghujan akan berlangsung hingga April 2023, masyarakat diminta memantau informasi seputar prakiraan cuaca dan penanggulangan bencana secara berkala melalui kanal resmi BNPB, BPBD, BMKG, dan pemerintah daerah setempat.