Studi: Pola Makan Banyak Sayuran dan Rendah Daging Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Studi: Pola Makan Banyak Sayuran dan Rendah Daging Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Studi: Pola Makan Banyak Sayuran dan Rendah Daging Turunkan Risiko Penyakit Jantung (Foto : )
Sebuah penelitian berhasil mengungkap bahwa pola makan banyak sayuran dan rendah daging dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah.
Berbagai bukti telah menunjukkan pola makan nabati atau
plant-based diet bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Bahkan, dalam studi meta analisis terbaru, terungkap bahwa makanan nabati tertentu berperan penting dalam menurunkan risiko kematian akibat berbagai jenis masalah pada jantung.  Dilansir dari Eat This, riset yang meninjau hampir 100 penelitian ini dimuat dalam jurnal Cardiovascular Research pada 6 Juli lalu. Melalui studi itu, para peneliti dari University of Naples menggali lebih dalam hubungan antara risiko penyakit jantung dan pola makan. Peneliti juga meneliti makanan seperti daging merah, unggas, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.  Dari penelitian ini ditemukan bahada mengonsumsi banyak sayuran dan rendah daging dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih rendah. Selain itu, ada makanan tertentu yang mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskular. "Konsumsi tinggi sayuran berdaun hijau dan tomat masing-masing dikaitkan dengan penurunan penyakit jantung koroner sebesar 17 persen dan 10 persen secara signifikan," demikian bunyi keterangan studi tersebut.  Peneliti menyimpulkan bahwa ketika kita mengurangi konsumsi daging dan meningkatkan asupan sayuran dan tomat, risiko penyakit jantung akan menjadi lebih rendah. Seperti diketahui, tomat kaya akan antioksidan yang disebut likopen, yang memperbaiki fungsi pembuluh darah dan membantu melindungi dari penyakit.  Pemilihan minyak yang digunakan untuk memasak makanan juga berpengaruh. Minyak goreng yang kaya akan lemak jenuh bisa diganti dengan minyak zaitun yang kaya lemak tak jenuh tunggal, demi mengurangi risiko penyakit jantung.  Dalam sebuah evaluasi, peneliti menemukan peningkatan konsumsi minyak zaitun sekitar lima gram bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner sebesar tujuh persen. Asupan minyak zaitun dalam jumlah tersebut juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sekitar empat persen.  Lalu, langkah yang sama juga mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar delapan persen.  Selain itu, para peneliti juga menemukan Bahia mengonsumsi sayuran dua porsi per hari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 34 persen. Sayuran dan tomat memberikan efek paling positif untuk menurunkan risiko tersebut.  Terakhir, membatasi asupan daging merah dan daging olahan seperti kornet dan sosis menjadi kurang dari dua porsi per minggu, dan mengurangi konsumsi alkohol juga dapat melindungi kesehatan jantung.