India Mulai Program Vaksinasi Corona Massal, 200 Ribu Orang Divaksin di Hari Pertama

India telah memulai program vaksinasi corona massal dengan memvaksin lebih dari 200 ribu orang warganya pada hari pertama program vaksinasi. Lebih dari 200 ribu orang telah divaksin corona pada hari pertama program vaksinasi massal di India. Angka ini diklaim lebih tinggi dari negara-negara Barat yang telah memulai program vaksinasi corona beberapa waktu terakhir.Dilansir dari CNN , Senin (18/1/2021), Kementerian Kesehatan India dalam pernyatannya pada Minggu (17/1/2021) waktu setempat, mengumumkan bahwa otoritas India telah memvaksinasi 224.301 orang pada hari pertama program vaksinasi massal yang digelar mulai Sabtu (16/1/2021) waktu setempat.“Jauh lebih tinggi dari kebanyakan negara lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis,” sebut Kementerian Kesehatan India.Dalam pernyataan terpisah pada Minggu (17/1/2021) waktu setempat, Menteri Kesehatan India, Dr Harsh Vardhan, menyelamati negara bagian yang sukses meluncurkan vaksinasi corona massal.“Perdana Menteri telah melakukan komunikasi secara terus menerus dengan Kepala Menteri negara bagian. Kita telah mengembangkan kerangka waktu dan rencana bersama yang sesuai dengan apa yang kita semua lakukan. Kita perlu berpegang pada rencana untuk memenuhi target kita,” tegas Vardhan.Program vaksinasi corona massal di India disebut sebagai salah satu yang terbesar dan paling ambisius yang pernah dilakukan. Negara ini menargetkan untuk memvaksinasi 300 juta orang, khususnya tenaga medis, warga lanjut usia, dan orang berisiko tinggi tertular corona, dalam enam bulan pertama.Awal bulan ini, regulator obat-obatan India memberikan persetujuan untuk dua vaksin corona, yaitu buatan AstraZeneca-Oxford dan buatan dalam negeri oleh Bharat Biotech dan institut pemerintah.India sejauh ini melaporkan lebih dari 10,5 juta kasus corona di wilayahnya, dengan 152.419 kematian. Dengan angka itu, India menempati peringkat dua sebagai negara dengan total kasus corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat dengan 23,9 juta kasus.