Polisi Telusuri Arah Tembakan Peluru di Lokasi Tewasnya Randi

polisi cari selongsong peluru
polisi cari selongsong peluru (Foto : )
Polisi telah menemukan tiga selongsong peluru di lokasi penembakan Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo  saat demonstrasi di DPRD Sulawesi Tenggara.  Guna mengungkap pelakunya, polisi telusuri arah tembakan.
Kondisi kantor DPRD Sulawesi Tenggara pasca demo berujung bentrok, hingga kini masih berantakan, Senin (30/9/2019). Sejumlah ruangan porak poranda. Bahkan bangkai sepeda motor yang dibakar masih dibiarkan tergeletak.Polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam kantor DPRD hingga ke Jalan Poros Abdullah Silondae. Di lokasi ini polisi menemukan tiga selongsong peluru kaliber 9 milimeter yang tak jauh dari lokasi tertembaknya Randi.[caption id="attachment_233757" align="alignnone" width="300"]
Bangkai sepeda motor yang hangus saat demonstrasi di DPRD Sultra (ANTV/Erdika Mukdir)[/caption]Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, saat ini pihaknya terus mendalami asal-usul peluru, termasuk menyelidiki alur tembakannya."Selongsong peluru saat ini sudah dijadikan barang bukti dan sudah diamankan tim Inafis. Tentunya nanti, kita akan melakukan pembuktian secara ilmiah untuk mengetahui jenis senjata, jenis peluru, kemudian alur tembakannnya," kata Harry.Sebelumnya, Mabes Polri mengerahkan tim Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) atau identifikasi TKP guna mengungkap kasus meninggalnya Randi dan Yusuf saat demonstrasi.Randi tewas akibat terkena peluru tajam di bagian dada, sedangkan Yusuf menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami luka parah akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala. Erdika Mukdir I Kendari, Sulawesi Tenggara