Iluni FTUI Resmikan Sekolah Indonesia di Lombok

SEKOLAH INDONESIA
SEKOLAH INDONESIA (Foto : )

antvklik - Pasca gempa di Lombok pada bulan Juli 2018 lalu, masih banyak siswa yang bersekolah di tempat-tempat darurat. Butuh waktu cukup lama untuk merehabilitas bangunan yang rusak parah diguncang gempa. Iluni FTUI telah berupaya mewujudkan pembangunan sekolah dalam waktu relatif singkat.

Rencananya, Senin (10-12-2018) Iluni FTUI akan meresmikan Sekolah Indonesia. Bangunan sekolah tersebut dikerjakan dalam kurun waktu dua bulan untuk mengganti bangunan sekolah Riyadhul Wardiyah di Sengigi, Lombok.

Ketua Iluni FTUI  Cindar Upaya mengatakan peresmian Sekolah Indonesia akan dihadiri Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia DR. Ir. Hendri D.S Budioono, MEng , Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan sejumlah  pihak yang turut menyumbang pembangunan Sekolah Indonesia .

Sekolah Indonesia Cepat Tanggap yang berlokasi di Desa Kerandangan, Senggigi, Lombok Barat dibangun dalam jangka waktu hanya dua bulan terhitung sejak peletakan batu pertama pada 6 Oktober 2018 lalu, dan telah siap untuk diresmikan pada hari Senin, 10 Desember 2018'.

"Target sebetulnya sebulan bisa selesai. Namun, kendala tenaga kerja dan pengiriman material, bangunan ini baru bisa diselesaikan dalam waktu dua bulan" ungkap Cindar kepada newsplus.antvklik.com, Minggu (9-12-2018) Sekolah ini diperuntukkan bagi Yayasan Riyadlul Wardiyah, terdiri dari 1 sekolah TK/RA dan 1 sekolah SD/MI.

Pembangunan sekolah ini merupakan inisiatif bersama dari Fakultas Teknik UI, ILUNI FTUI, ILUNI Arsitektur FTUI, dan FUSI Foundation Rancangan Sekolah Indonesia dikerjakan oleh Kelompok Keilmuan Perancangan dari Departemen Arsitektur FTUI yang dipimpin oleh Prof. Yandi Andri Yatmo, PhD dan Prof. Paramita Atmodiwirjo, PhD.

Sekolah Indonesia dirancang dengan berbasis modular dan komponen yang dapat dikonstruksi secara mudah dan cepat. Sekolah Indonesia terdiri dari unit-unit yang dapat disusun secara “plug and play” dan fleksibel untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan konteks di setiap lokasi.

Sehingga rancangan Sekolah Indonesia diharapkan dapat bersifat cepat tanggap terhadap berbagai kondisi yang membutuhkan di mana pun di seluruh Indonesia. Sekolah Indonesia berupaya mewujudkan kesempatan belajar yang terbaik bagi anak Indonesia.

Sehingga inisiatif ini tidaklah semata-mata sekedar membangun fisik sekolah, namun membangun ekosistem belajar yang menyenangkan. Rancangan sekolah ini sangat berbeda dari susunan tipikal sekolah yang umumnya berupa deretan ruang-ruang kelas yang monoton.

Sekolah Indonesia memiliki unit-unit ruang kelas yang terintegrasi dengan unit-unit ruang terbuka dan lansekap yang ditata secara seksama, untuk mewadahi kegiatan belajar yang bervariasi di dalam maupun di luar ruangan.

Pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dilakukan oleh Panitia Sekolah Indonesia untuk Lombok dengan penanggung jawab konstruksi Ir. Budi Wasono yang juga adalah Ketua ILUNI Arsitektur FTUI. Unit ruang dan unit selasar dibangun menggunakan struktur besi, pondasi rolag, panel dinding papan GRC, atap spandek dengan lapisan insulasi, serta kusen aluminium untuk pintu dan jendela. Unit ruang kelas berukuran sekitar 4.9 meter x 4.9 meter yang dapat menampung sekitar 20 orang siswa.

Unit ruang transisi dibangun menggunakan struktur besi dan penutup atas wiremesh dengan tanaman rambat. Sekolah Indonesia di Desa Kerandangan diharapkan menjadi sebuah model sekolah cepat tanggap yang dapat dibangun lebih banyak lagi, untuk mewujudkan kesempatan belajar bagi anak-anak yang terkena dampak bencana.   Laporan Chairul Achir