Waduh, 1.299 Pengunjung Pantai di Obyek Wisata Yogyakarta Langgar Prokes

Waduh, 1.299 Pengunjung Pantai di Obyek Wisata Yogyakarta Langgar Prokes (Foto Istimewa)
Waduh, 1.299 Pengunjung Pantai di Obyek Wisata Yogyakarta Langgar Prokes (Foto Istimewa) (Foto : )
Kepala Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Noviar Rahmad mencatat ribuan wisatawan melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Yakni selama masa libur Lebaran 2021.
Data ini didapatkan berdasarkan pengawasan di 37 obyek wisata di Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul. Sebagian besar pelanggaran terjadi di destinasi wisata pantai."Di 37 titik obyek wisata, itu pengunjungnya ada 117 ribuan orang. Pelanggarannya ada 1.299 dari 13-16 Mei 2021," kata Noviar, Senin (17/5/2021).Dia mengatakan bentuk pelanggaran paling banyak adalah wisatawan mengabaikan penggunaan masker.Para pelanggar, selanjutnya, diberi sanksi berupa penyitaan KTP.Lalu, yang bersangkutan diberi pembinaan dan diminta membuat surat pernyataan agar tak mengulang perbuatan serupa.Menurutnya, wisatawan yang tidak menggunakan masker bukan hanya warga lokal DIY.Sebagian di antaranya merupakan wisatawan luar daerah, khususnya berasal dari kabupaten tetangga di Provinsi Jawa Tengah.Beberapa di antaranya dari Kabupaten Purworejo dan Wonogiri.Noviar juga menyebut di pintu masuk destinasi wisata yang diamati jajarannya, tidak diberlakukan pengecekan. Termasuk pemeriksaan kesehatan bagi wisatawan dari luar DIY.Dia mengatakan tidak ada ketentuan pengecekan surat bebas Covid-19 baik GeNose maupun swab antigen terhadap para pendatang yang memasuki objek wisata.Menurutnya, seluruh wisatawan hanya diminta mematuhi prokes 5M, mengingat sudah ada penyekatan di perbatasan.Dia menuturkan, kebanyakan pelanggar beralasan merasa gerah atau pengap sehingga melepas masker saat berwisata.Sementara itu, kata Noviar, selama libur Lebaran terdapat 328 personel Satpol PP DIY yang diterjunkan untuk melakukan pengawasan di 37 lokasi wisata.Jumlah tersebut menurutnya tak sepadan dengan angka wisatawan yang ada.Dia mengakui dalam mengawasi protokol kesehatan di tempat wisata, khususnya mencegah kerumunan bukan persoalan mudah.Apalagi menurutnya, di tempat-tempat yang populer dikunjungi wisatawan."Di beberapa tempat contohnya di Pantai Sepanjang, Baron itu kan penuh. Kerumunan tak bisa dihindarkan, juga di Glagah, Pantai Baru itu penuh. Termasuk Parangtritis, itu kan sempet viral pengunjung ramai," imbuh Noviar, seperti dikutip dari rri.co.id.