Api Sumpah Pemuda 1928, Digelorakan Dalam Dinginnya Kota Kyiv

Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda (Foto : )

www.antklik.com - Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 Tahun 2017 di Kota Kyiv digelorakan kembali oleh putra putri Indonesia ditengah dinginnya Ukraina. Dalam upacara tersebut, Duta Besar RI untuk Ukraina, Georgia dan Armenia, Prof. Yuddy Chrisnandi. Menyampaikan pidato Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia yang berjudul  “Pemuda Indonesia Berani Bersatu”. Ia juga memberikan sambutan tentang pentingnya Sumpah Pemuda 1928 diperingati dalam keadaan apapun.

Dalam sambutannya, Prof. Yuddy menyatakan bahwa, dalam kondisi apapun dan bagimanapun, api semangat Sumpah Pemuda 1028 harus tetap dijaga dan digelorakan. Di kota Kyiv yang kondisi cuaca dinginnya sudah ekstrim, bahkan di beberapa tempat salju sudah mulai turun, sebagai putra – putri Indonesia yang sedang mengemban tugas negara, harus tetap tegak memperingati Sumpah Pemuda 1928. Menurutnya, semangat Satu Bangsa, Satu Tanah Air dan Satu Bahasa. Indonesia akan tetap dijaga kita semua, selama-lamanya.

Penyelenggaraan Upacara Peringatan ke 89 tahun 2017 di Ukraina berlangsung di kantor KBRI Kyiv dengan khidmat. Namun,ada yang menarik dalam penyelenggaraan upacara yang digelar Jumat, 27 Oktober 2017 pukul 10.00 waktu Ukraina tersebut. Beberapa Anggota DPR RI, yakni Gede Sumarjaya Linggih, Bowo Sidik Pangarso dan Endro Hermono tampak ikut khidmat berdiri mengikuti upacara Sumpah Pemuda di halaman Kantor KBRI Kyiv dan dalam cuaca yang membekukan.

Ternyata anggota DPR RI tersebut merupakan rombongan Badan Kerjasama Biltaeral (BKSB) yang tengah melakukan kunjungan kerja Kyiv, Ukraina. Dalam upacara tersebut, Gede Sumarjaya Linggih juga ikut memberikan sambutan ia menyatakan bahwa Sumpah Pemuda 1928 mampu mengalahkan kekuatan kolonialis dan imperialis.

Namun saat ini, Bangsa Indonesia menghadapi perang yang lebih dahsyat yaitu penguasaan ekonomi suatu bangsa oleh bangsa lain. Sumpah Pemuda 1928, ternyata membuktikan semangat tersebut masih relevan saat ini dan masa yang akan datang. Pemuda kita, lanjut Gede Sumarjaya Linggih, perlu lebih mempersiapkan dalam memenangkan perang ekonomi ini.