Khawatir Gempa Susulan dan Terjadi Tsunami, Ribuan Warga di Majene Sulbar Mengungsi Swadaya

Khawatir Gempa Susulan, Ribuan Warga di Majene Sulbar Mengungsi Swadaya
Khawatir Gempa Susulan, Ribuan Warga di Majene Sulbar Mengungsi Swadaya (Foto : )
Ribuan warga di Majene, Sulawesi Barat, malam ini, memilih mengungsi di halaman area bangunan sport center yang berada diatas perbukitan, karena khawatir akan gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar dan dapat memicu terjadinya gelombang tsunami.
Gelombang pengungsi warga pesisir Desa Rangas, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terus berdatangan sejak Jumat (15/1/2021) petang hingga malam hari ini. Mereka mendirikan tenda dengan bahan seadanya dan beralaskan tikar.Tampak sejumlah anak-anak dan balita yang rentan terkena penyakit, ikut memadati lokasi pengungsian. Ironisnya, satu tenda dihuni hingga dua puluh orang.Sebagian pengungsi lainnya yang tak kebagian tempat di dalam tenda, mereka tetap memilih tidur di sisi tembok luar bangunan sport center.Meski harus tidur berhimpitan, warga mengaku lebih tenang dan dapat tidur dengan nyenyak, dibanding berada di rumah yang hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai.[caption id="attachment_426504" align="alignnone" width="900"]
Khawatir Gempa Susulan dan Tsunami, Ribuan Warga di Majene Sulbar Mengungsi Swadaya Sebagian pengungsi tidur di udara terbuka, sisi luar tembok bangunan sport center di Majene, Sulawesi Barat. (ANTV/Rasman Abdul Rahman).[/caption]Menurut Udin, pengungsi, mengaku dirinya terpaksa memboyong seluruh keluarganya ke lokasi pengungsian, lantaran takut adanya gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar dan dapat menimbulkan terjadinya gelombang tsunami.Ia melanjutkan, para pengungsi berharap pemerintah dapat memberikan bantuan berupa tenda darurat dan logistik makanan yang menjadi kebutuhan mereka.Badan Penanggulangan Bencana Daerah Majene mencatat sekitar 17 ribu warga dari 3 kecamatan di Majene, mengungsi karena khawatir hal serupa yang diungkap Udin. Saat ini ada 25 titik lokasi pengungsian yang rata-rata dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Rasman Abdul Rahman | Majene, Sulawesi Barat