Afrika Selatan mengidentifikasi varian baru virus corona yang mendorong adanya gelombang kedua penularan atau pandemi vurus corona.
Temuan ini disampaikan langsung Menteri Kesehatan Zweli Mkhize pada Jumat (18/12/2020). Atau beberapa hari setelah Inggris juga menemukan varian baru virus corona"Kami telah mengadakan pengarahan publik hari ini untuk mengumumkan bahwa varian dari Virus SARS-CoV-2, saat ini disebut Varian 501.V2. Telah diidentifikasi oleh para ilmuwan genomik kami di Afrika Selatan." cuit Mkhize dikutip dari Reuters, Sabtu (19/12/2020)."Bukti telah dikumpulkan. Oleh karena itu, dengan kuat menunjukkan bahwa gelombang kedua yang kita alami saat ini didorong oleh varian baru ini," tambah Mkhize.https://twitter.com/DrZweliMkhize/status/1339991461421584386Jumlah kasus infeksi virus corona di Afrika Selatan paling tinggi di Afrika, mendekati angka 900.000, dengan lebih dari 20.000 kematian.Munculnya kembali kasus membuat pemerintah memperketat pembatasan masyarakat minggu ini.Atas temuan varian baru virus corona ini, WHO telah menghubungi para peneliti Afrika Selatan.Namun WHO memastikan tidak ada indikasi perubahan perilaku varian baru virus corona yang ditemukan ini.Sementara itu, otoritas kesehatan Afrika Selatan mengatakan varian baru virus corona tampaknya menyebar lebih cepat dari varian sebelumnya.Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan tingkat keparahannya dan khasiat vaksin untuk melawannya."Di Inggris mereka juga telah mengidentifikasi varian baru ada beberapa kesamaan antara kedua garis keturunan. Ada juga jumlah mutasi yang serupa," kata Prof Tulio de Oliviera, anggota konsorsium genomik pemerintah Afrika Selatan.Beberapa hari lalu, Kementerian Kesehatan Inggris (Public Health England/PHE) mengumumkan penemuan varian baru dari virus corona. Varian itu yang diberi nama VUI-202012/01.Varian virus ini sedang diselidiki, karena ditemukan dalam pemantauan kasus infeksi yang meningkat di daerah Kent dan London
Baca Juga :
