Covid Makin Ganas, Hati-hati Resiko Penularan Lewat Rongga Mulut

scream-4751647_960_720 tumisu
scream-4751647_960_720 tumisu (Foto : )
Beberapa riset menunjukkan penularan virus Covid-19 tidak hanya lewat pernafasan namun beresiko pula melalui rongga mulut.
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah melebihi angka 563 ribu, dengan kematian lebih dari 17 ribu orang, sebuah angka tertinggi di Asia Tenggara. Belum ada tanda virus ini akan segera terkendali.Dalam survei Nielsen dan UNICEF terbaru, 71% dari 2000 responden di enam kota besar di Indonesia, mengira bahwa virus corona dapat tertular hanya melalui batuk atau bersin karena virus dapat bersarang di saluran pernafasan.Padahal, berbicara atau bernafas melalui mulut tanpa menggunakan masker juga berpotensi menularkan virus corona.Selain di saluran pernafasan, beberapa riset menunjukkan virus corona ada di mulut orang terinfeksi.Seperti dilansir
theconversation , beberapa lokasi di rongga mulut memiliki reseptor (ACE-2, CD 147), dan enzim TMPRSS2 tempat menempelnya virus tersebut.Reseptor adalah struktur protein khusus yang berada dalam membran sel dan dapat menempel pada molekul khusus. Protein ini bertindak seperti pintu masuk ke dalam sel manusia.Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus melalui udara yaitu melalui aerosol (droplet mikro) di ruangan tertutup. Virus dapat bertahan tiga jam di udara.Karena virus ini dapat mencapai jarak yang lebih jauh (radius 6 meter) dibandingkan dengan droplet biasa, maka kita perlu lebih memperhatikan potensi penyebaran virus tersebut antarorang, salah satunya melalui rongga mulut.Untuk mengurangi risiko penularan virus corona melalui rongga mulut, kita bisa mencegahnya pada dua level: mengurangi jumlah virus di rongga mulut dan menurunkan potensi penyebaran virus dari dan ke rongga mulut.Di level pengurangan jumlah virus di mulut, bisa dikurangi dengan menjaga kebersihan rongga mulut. Menyikat lidah dan menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari setelah sarapan dan malam sebelum tidur agar mencegah terjadinya radang gusi.Dokter gigi asal Inggris Profesor Martin Addy mengatakan menyikat gigi selama 2 menit sebelum keluar rumah dapat melindungi paparan virus corona selama 3 jam setelahnya. Sebab pasta gigi mengandung deterjen yang sama dengan hand sanitizer yang dapat membunuh bibit penyakit.Tapi apabila sudah terlanjur terbentuk kantung gusi maka disarankan untuk berobat ke dokter gigi.Berkumur dengan obat kumur yang mengandung povidone iodine (antiseptik) juga perlu dilakukan.Berkumur dengan povidone iodine yang konsentrasinya 0,2- 1% sebanyak 4 kali sehari (5-6 kali pada penderita COVID-19) selama 1 menit dapat menurunkan jumlah virus yang ada di rongga mulut dan di saluran pernafasan hingga 99,99%.Hal ini bisa terjadi karena virus corona sangat rentan terhadap [oksidasi] dari obat kumur tersebut. Stop bicara di tempat umum Adapun untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona dari dan ke rongga mulut, langkah utama adalah tidak banyak berbicara di tempat umum.Tidak berbicara di tempat umum (terutama di ruang sempit dan tertutup tanpa ventilasi seperti di dalam lift atau saat sedang makan di tempat umum) dapat mengurangi risiko transmisi Covid-19.Ketika berbicara, seseorang dapat melepaskan sekitar 200 partikel virus corona per menit. Para ahli memperkirakan bahwa seseorang bisa terinfeksi Covid-19  jika setidaknya 1.000 partikel virus corona yang masuk ke dalam tubuh.Sekitar 1-50 partikel per detik keluar dari suara pelan sampai kencang.Langkah lainnya adalah tidak bernafas melalui mulut. Kebiasaan buruk bernafas melalui mulut dapat meningkatkan risiko seseorang menularkan atau tertular virus corona. Sekali bernafas, seseorang mengeluarkan 50-50.000 droplet, yang tergantung dari seberapa cepat-lambatnya kecepatan bernafas.Bernafas normal dapat mengeluarkan 20 partikel virus per menit. Partikel yang disebarkan saat bernafas melalui mulut lebih banyak daripada bernafas melalui hidung. Bernafas melalui mulut berisiko