FBI Selidiki Telepon Robot yg Meminta Warga AS Tetap di Rumah Selama Pilpres

ilustrasi panggilan telepon
ilustrasi panggilan telepon (Foto : )
"Hallo, ini adalah tes telepon. Waktunya tetap tinggal di rumah. Pastikan kalian aman dengan tinggal di rumah," demikian bunyi robocalls alias panggilan telepon otomatis pada beberapa waktu lamanya hingga Election Day.
FBI sedang menyelidiki adanya telepon robot yang menghubungi rumah-rumah di Amerika Serikat (AS) dan meminta mereka tetap di rumah selama hari pemilihan presiden atau Election Day pada 3 November 2020.Robocalls misterius tersebut menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menjadi perhatian serius karena dianggap sebagai upaya untuk membuat partisipasi publik di Pilpres AS menjadi tak optimal.Seperti diberitakan 
Channel News Asia , Rabu (4/11/2020), otoritas lokal di negara-negara bagian AS setidaknya mengindikasikan adanya dua jenis robocalls yang mengusik warga AS memberikan hak pilih. Diketahui di Pilpres AS tahun 2020, petahana Capres Donald Trump dan Joe Biden bersaing ketat.Di sejumlah negara bagian dilaporkan, para pemilih justru antre panjang mendatangi tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan hingga 100 juta orang sudah memberikan hak pilih sebelum Election Day.Ahli teknologi menyebutkan kepada media mereka memang menemukan adanya seruan kampanye yang meminta orang AS tetap berada di rumah walau tak disebutkan mereka jangan memilih."Sempat ada kebingungan yang ditimbulkan hal tersebut di seluruh negeri," kata Wakil Presiden Robokiller, Giulia Porter.Robokiller merupakan sebuah perusahaan yang menentang operasi telemarketers dan robocalls dan mengawasi kampanye selama ini. Bunyi suara robocalls itu disebutkan memasang suara merdu seorang wanita."Hallo, ini adalah tes telepon. Waktunya tetap tinggal di rumah. Pastikan kalian aman dengan tinggal di rumah,"demikian bunyi robocalls pada beberapa waktu lamanya hingga Election Day.Porter mengatakan bahwa robocalls tersebut sudah masuk hingga jutaan kali dalam beberapa bulan ini.Saat ini Election Day AS sudah berakhir. Saatnya negara-negara bagian melakukan penghitungan. Namun yang perlu dicatat, pemilihan presiden AS bukan ditentukan berdasarkan suara terbanyak melainkan ditentukan dalam sistem yang dikenal sebagai  electoral college  dan bukan secara mutlak berdasarkan pada suara publik (popular vote).Meskipun para pemilih di AS akan secara langsung memilih kandidat presiden melalui surat suara, namun hasil pemungutan suara itu tak menjadi penentu kandidat memenangkan pemilu. Sebaliknya, semua tergantung pada elector atau orang-orang dalam  electoral college