Temuan Baru, ASI Bisa Cegah Corona ke Bayi yang Tanpa Antibodi Pun, Ini Faktanya

mother-2605133_960_720StockSnap
mother-2605133_960_720StockSnap (Foto : )
Penemuan baru peneliti menyebut ASI ternyata bisa melindungi bayi dari virus corona (Covid-19), bahkan jika bayi tidak memiliki antibodi sekalipun.
Para peneliti di laboratorium China menemukan bahwa ASI (Air Susu Ibu) mencegah patogen menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel, bahkan jika bayi tersebut tidak memiliki antibodi.Seperti dilansir
dailymail, (28/9), tim dari Beijing University of Chemical Technology, mengatakan temuan itu mendukung rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar ibu yang dicurigai atau dikonfirmasi Covid-19 didorong untuk terus menyusui.Selanjutnya, mereka menganalisis apa efek ASI, yang dikumpulkan pada 2017, sebelum pandemi terhadap sel. Sel-sel sehat dicampur ke dalam ASI manusia. Kemudian susu dicuci dan sel-selnya terkena virus.Virus tidak mengikat atau memasuki sebagian besar sel. Selain itu, jika virus masuk ke dalam sel, virus tidak dapat membuat salinan dirinya sendiri.Ini menunjukkan ASI dapat menghambat virus corona seperti halnya virus lain seperti norovirus dan bakteri.Dalam studi sebelumnya, tim peneliti yang sama menemukan ASI mencegah infeksi virus corona pada sel ginjal hewan.Mereka menentukan protein yang memiliki sifat anti-inflamasi, bertanggung jawab untuk menonaktifkan virus daripada protein lain seperti laktoferin.“ Protein dari ASI manusia secara efektif menghambat SARS-CoV-2 dengan memblokir perlekatan virus, masuk dan bahkan replikasi virus setelah masuk,' tulis peneliti.Ini juga benar ketika susu diuji dari hewan lain termasuk sapi dan kambing.Namun, protein dari hewan menekan strain virus sekitar 70 persen dibandingkan dengan hampir 100 persen protein manusia.Sebuah studi nasional saat ini sedang diluncurkan oleh Washington State University untuk menentukan apakah bayi dapat tertular virus corona dari menyusui atau tidak.Sampai saat ini, penelitian terbatas telah dilakukan pada topik ini, tetapi hasilnya beragam. Beberapa penelitian tidak menemukan virus dalam ASI sementara yang lain mendeteksi RNA virus hanya dalam sampel susu tertentu.Misalnya, setidaknya dua penelitian, satu dari China dan satu lagi dari AS, tidak menemukan bukti SARS-CoV-2 dalam ASI manusia.Tetapi laporan dari WHO menemukan bahwa, dari 46 sampel ASI dari ibu dengan virus, 43 kembali negatif sementara tiga dinyatakan positif.Namun, tim tersebut mengatakan bahwa meskipun materi genetik virus ditemukan dalam ASI, bukan berarti itu menular atau dapat menyebar ke bayi.