KROSCEK: China Bangun Pangkalan Militer di Indonesia

china fi
china fi (Foto : )
Muncul unggahan di media sosial, yang menyebut China membangun pangkalan militer di Indonesia.
Beredar postingan di media jejaring sosial
Facebook oleh akun bernama Roni Abdul Fattah yang mengunggah beberapa gambar tayangan berita di stasiun televisi tvOne yang berjudul “Cina Bangun Pangkalan Militer di RI? Indonesia Anut Politik Luar Negeri Bebas Aktif” dengan narasi sebagai berikut: “CINA BANGUN PANGKALAN MILITER DI INDONESIAHarus siap-siap nih dari sekarangMudah-mudahan pintu JIHAD terbuka, sehingga peluang SYAHID terbuka lebar dihadapan kita wahai kaum Muslimin.ISLAM VS KOMUNIS” [caption id="attachment_371571" align="alignnone" width="426"] Status dan unggahan akun Facebook Roni Abdul Fattah. (Foto: Screenshot Facebook/Roni Abdul Fattah)[/caption] Sejak diposting tanggal 5 September 2020, unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 178 emoticon, 26 komentar dan telah dibagikan 198 kali oleh pengguna Facebook. Lantas benarkah uggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Roni Abdul Fattah ini? Berikut krosceknya, Seperti dilansir laman turnbackhoax.id, Selasa (8/9/2020), mengacu cekfakta.tempo.co, klaim bahwa China bangun pangkalan militer di Indonesia adalah tidak benar dan menyesatkan. Penelusuran gambar tayangan yang diunggah di Facebook, merupakan tayangan berita di tvOne di kanal YouTube tvOneNews yang berjudul “Cina Bangun Pangkalan Militer di RI? Indonesia Anut Politik Luar Negeri Bebas Aktif”, yang diunggah pada 4 September 2020 itu memuat berita AS menuding China berupaya membangun pangkalan militer di Indonesia. Namun, aktivitas-aktivitas pembangunan yang ditayangkan dalam video itu hanyalah dokumentasi dan ilustrasi, di mana cuplikan-cuplikan itu telah beredar di YouTube sejak 2017. [caption id="attachment_371572" align="alignnone" width="619"] Tayangan kanal YouTube tvOneNews. (Foto: Screenshot YouTube/tvOneNews)[/caption] Deskripsi di kanal YouTube tvOneNews, tertulis:Jakarta, tvOnenews.com - Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat mengungkapkan, bahwa Cina tengah berencana membangun pangkalan militer di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rencana Cina tersebut disinyalir guna mendukung proyek membangun jaringan logistik raksasa di kawasan Asia-Pasifik Dalam tayangan itu, juru bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menganut asas politik luar negeri bebas aktif. Artinya, Indonesia menjaga kedekatan yang sama dengan seluruh negara, baik Cina maupun AS. “Jadi, pada prinsipnya, Pak Prabowo (Menhan) aktif berkomunikasi dengan seluruh negara di kawasan untuk terus mendorong zona peace, freedom, and neutrality,” kata Dahnil. Kemudian masih dalam tayangan video, pengamat hubungan internasional Hikmahanto Juwono juga menuturkan bahwa publik harus berhati-hati menyikapi laporan dari AS ini. Beberapa waktu lalu, sempat terjadi ketegangan antara AS dan Cina. Menurut dia, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pun ketika itu menyinggung konflik antara beberapa negara ASEAN dan Cina terkait Laut Cina Selatan. [caption id="attachment_371573" align="alignnone" width="900"] Tayangan kanal YouTube tvOneNews. (Foto: Screenshot YouTube/tvOneNews)[/caption] “Ini kan sebenarnya rivalitas antara Cina dan AS, tapi dia perlu bantuan negara-negara lain untuk mendukung. Indonesia strategis. AS tahu bahwa sebenarnya politik luar negeri kita bebas aktif, tidak akan melakukan hal seperti itu. Tapi mungkin dia ingin memunculkan kemarahan dari Indonesia, lalu akan mendukung tindakan AS untuk berhadapan dengan Cina,” katanya. Dilansir dari situs media CNBC Indonesia, menurut laporan Kemenhan AS yang berjudul “Military and Security Developments Involving The People’s Republic of China” itu, selain Indonesia, Cina menargetkan Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan. “Cina kemungkinan besar sudah mempertimbangkan dan merencanakan fasilitas logistik militer tambahan untuk mendukung proyeksi angkatan laut, udara, dan darat,” demikian tertulis dalam laporan itu. [caption id="attachment_371575" align="alignnone" width="456"] Artikel China Bangun Pangkalan Militer di RI, Fakta & Kata Pemerintah. (Foto: Screenshot cnbcindonesia.com)[/caption] Namun, Cina membantah tudingan itu. Cina bahkan mendesak balik AS dan meminta mereka berhenti membuat laporan yang “tidak bertanggung jawab” dari tahun ke tahun. “Kami mendesak pihak AS untuk meninggalkan mentalitas perang dingin yang sudah ketinggalan zaman dan pola pikir zero-sum game,” kata juru bicara Kemenlu Cina Hua Chunying. Menurut dia, laporan terbaru ini sama dengan laporan sebelumnya yang mengabaikan fakta dan penuh bias. “Cina dengan tegas menentang komentar yang tidak pantas tentang pertahanan nasional Cina dan distorsi yang disengaja dari niat strategis Cina,” ujar Chunying. Juru bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, pun mengatakan bahwa pendirian pangkalan militer Cina di Indonesia tidak memungkinkan, karena konsep politik luar negeri bebas aktif. “Politik luar negeri RI yang bebas aktif tidak membuka ruang untuk adanya kerjasama militer semacam ini dengan negara mana pun,” katanya. “Tidak mungkin ada kerjasama semacam ini, terlebih lagi Indonesia adalah negara yang aktif mendorong kawasan ASEAN yg damai, bebas, dan netral (ZOPFAN) dan konsisten menolak pangkalan militer asing di kawasan Asia Tenggara,” ujar Faizasyah menambahkan. ZOPFAN adalah Zone of Peace, Freedom, and Neutrality. Pernyataan tentang ZOPFAN ditandatangani oleh menteri luar negeri lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, pada 1971 demi menjaga kawasan Asia Tenggara bebas dari campur tangan kekuatan lain dan selalu bekerja sama. Dilansir dari situs media CNN Indonesia, anggota Komisi Pertahanan atau Komisi I DPR Effendi Simbolon juga mengatakan bahwa tidak ada peluang sekecil apapun bagi Cina atau negara mana pun di dunia untuk membangun pangkalan militer di Indonesia. “Sangat tidak mungkin. Tidak boleh ada kebijakan kerja sama memberi akses pangkalan militer dalam bentuk apapun kepada negara mana pun,” katanya. [caption id="attachment_371576" align="alignnone" width="466"] Artikel DPR: Sangat Tidak Mungkin China Bangun Pangkalan Militer di RI. (Foto: Screenshot cnnindonesia.com)[/caption] Effendi mengatakan, selama ini, kerja sama militer memang kerap dilakukan oleh Indonesia dengan negara lain. Namun, kerja sama militer dengan membangun pangkalan militer adalah dua hal yang berbeda. Pembangunan pangkalan militer, kata dia, tidak boleh terjadi. Indonesia selaku negara berdaulat tidak boleh sekali pun memberi celah kepada negara lain untuk membangun pertahanan militer di wilayahnya. Dari kroscek dan penelusuran, dapat disimpulkan klaim akun Facebook Roni Abdul Fattah yang menyatakan China bangun pangkalan milter di Indonesia adalah tidak benar. Informasi masuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. Misleading content terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.