Kelewat Irit! Pria Ini Cuma Habiskan Rp100 Ribu Setahun Untuk Makan. Ini Rahasianya

collage tay
collage tay (Foto : )
Benar-benar super irit. Pria ini hanya menghabiskan uang Rp100 ribu selama setahun untuk pemenuhan kebutuhan makan. Kok bisa? Berikut rahasianya.
Coba Anda bayangkan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp100 ribu dalam setahun untuk makan. Hal yang sangat mustahil. Namun ini benar terjadi, seperti yang dilakukan oleh pria ini. Seorang pria asal Singapura, Daniel Tay berusia 38 tahun, menghabiskan hanya 8 US Dollar atau setara Rp100 ribu untuk keperluan makannya selama tahun. Seperti dilansir dalam laman
cleo.com,  Tay menceritakan bagaimana gaya hidupnya selama ini. Tay adalah seorang 'penyelam sampah', dia mencari barang-barang bekas untuk kebutuhannya, termasuk dalam hal makanan. Tay juga merupakan penganut freegans, yaitu kelompok atau perkumpulan yang prihatin dengan kenyataan bahwa telah terjadi pemborosan yang dahsyat demi sebuah gaya hidup. [caption id="attachment_344071" align="alignnone" width="900"] Komunitas Freegan (freeganinsingapore.wordpress.com)[/caption] Namun Tay mendefinisikan sendiri freegan menurutnya. "Seorang freegan adalah orang yang menghabiskan sangat sedikit uang. Dia mencoba mendapatkan semuanya secara gratis, ”katanya Tay. Setiap bulan,Tay hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan seperti tagihan, investasi, dan hipotek. Saat dia membeli makanan untuk kucingnya, dia malah jarang membeli makanan untuk dirinya sendiri. Bagaimana Daniel Tay mulai melakukan ini? Tay bekerja sebagai perencana keuangan. Kesempatan bertemu dengan orang asing pada November 2016 mengubah hidupnya. Dalam sebuah acara Honesty Circles, orang-orang membicarakan tentang uang, dia akhirnya bertemu dengan pria bernama Colin. “Sekitar 20 hingga 30 dari kami berbicara tentang menyerahkan pembayaran gaji yang stabil untuk mengejar hasrat kami." "Tapi ketika giliran Colin, dia mengatakan 'Saya di akhir 40-an, sudah pensiun dan hanya menghabiskan 100 US Dollar sebulan." "Saya tidak perlu khawatir tentang uang karena saya mendapatkan semuanya secara gratis. Begitu kata Colin," kata Tay. Colin menghabiskan uang 100 US Dollar dalam sebulan untuk membayar tagihan. Tay pun keheranan, bagaiman Colin dapat melakukannya. Sementara dirinya yang perencana keuangan saja minimal harus mengeluarkan 1,500 US Dollar sebulan hidup di Singapura. Colin telah hidup sebagai freegan sebelumnya selama dua tahu. Colin telah mempelajari freegan dari internet. Dia menyelami sampah di toko dan supermarket, dan mengumpulkan makanan yang akan dibuang oleh tetangganya. Setelah bertukar pikiran dengan Colin, Daniel pun bersemangat untuk mencoba gaya hidupnya. Perjalanan menuju freeganisme Semua rencana Tay berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan. Tetangganya dengan senang hati memberinya makanan yang seharusnya mereka buang. Bahkan mereka berterimakasih pada Tay karena menyelamatkan mereka dari pemborosan. Para tetangga bahkan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Tay setiap hari. “Itu belum berhenti sejak itu. Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi, ”katanya. Lebih dari itu, Tay merasa hubungannya dengan para tetangganya juga semakin dekat. Dia juga mampu mengumpulkan begitu banyak buah dan sayuran yang dapat dimakan. hingga memenuhi lemari esnya. Saking banyaknya, Tay juga membagikan lagi ke para tetangganya yang lain. Tay juga tidak mengeluarkan uang untuk kebutuhannya yang lain seperti mandi. Dia mencari sisa-sisa sabun dan shampo di tempat sampah (kebiasaan orang membuang barang-barang ini meskipun masih sisa setengah. Tay juga menemukan tas, sepatu, peralatan rumah tangga lain, bahkan konsol PlayStation 3 yang masih berfungsi.   Masalah penimbunan Banyaknya barang-barang yang dia temukan membuat masalah lain, penimbunan. Tay rutin memposting foto-foto sejumlah besar barang yang dia temukan di situsnya (freeganinsingapore.wordpress.com). Barang-barang yang tertimbun ini malah membuat komunitas freegan dapat beramal. Mereka telah menyumbangkan banyak buah dan sayuran ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia. Para donor juga selalu memastikan mereka tahu darimana bahan makanan ini berasal sebelumnya. "Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya. Sementara motivasi Tay awalnya adalah untuk mendapatkan barang gratis dan menghemat uang. Tapi, sekarang Tay tidak lagi khawatir tentang uang, dia peduli tentang bagaimana mengurangi pemborosan. Tay mengambil makna dari gaya hidup yang dia jalani. Bukan sekedar sesuatu yang murah yang dia cari, bukan juga barang yang gratis agar dirinya tidak perlu bekerja. Baginya, menyimpan uang mengungkin dirinya untuk membeli waktu dan kebebasan, yang menurutnya adalah "hal yang paling mahal". Dia ingin dapat menjalani hidup dengan melakukan hal-hal yang dia inginkan, termasuk mencoba hal-hal baru, dan mengelola komunitas freegan lokalnya