Beda Foto, Beda Pula Alirannya, Inilah Beberapa Aliran Fotografi yang Bisa Dipelajari

collage genre
collage genre (Foto : )
Ada beberapa aliran atau genre dalam fotografi yang Anda harus ketahui, untuk membedakan sebuah karya foto.
Bagi Anda yang sedang tertarik mempelajari fotografi, tentu akan sering membuat karya foto dengan objek beragam yang menurut Anda menarik untuk dipotret, baik itu foto orang, pemandangan, gedung dan apa saja yang menurut anda layak diabadikan. Namun tahukah Anda, bahwa ada beberapan aliran atau genre dalam fotografi yang bisa jadi referensi untuk Anda pelajari, supaya Anda bisa menghasilkan karya foto yang menarik dan bisa dinikmati oleh para penikmat foto serta memperjelas foto Anda masuk kategori yang mana. Bahkan aliran atau genre fotogarafi ini bisa jadi pilihan untuk Anda  tekuni, sesuai dengan keinginan dan kemampuan Anda. Berikut beberapa aliran atau genre dalam fotografi, yang diambil dari berbagai sumber:  
Portrait Photography [caption id="attachment_332620" align="alignnone" width="600"] (Foto:Pixabay/kassoum_kone)[/caption] Setiap orang memiliki karakteristik dan kepribadian yang unik. Itulah yang menjadi kekuatan utama portrait photography. Bukan semata menampilkan foto orang semata, portrait photography yang baik mampu menangkap ekspresi, mimik, kepribadian, suasana hati seseorang agar foto yang dihasilkan lebih berkesan. Untuk itu, wajah seseorang menjadi fokus utama agar kesan emosional dapat dimunculkan. Meski demikian, hal-hal lain seperti latar belakang, pencahayaan maupun gesture juga tak bisa dilupakan   Human Interest Photography [caption id="attachment_331752" align="alignnone" width="900"] (Foto:Pixabay/nodies81)[/caption] Sama dengan portrait photography, subjek utama dalam human interest photography adalah manusia. Namun ada hal mendasar yang membedakan keduanya. Human interest lebih menonjolkan sisi kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya dalam kesehariannya. Selain itu, lewat moment-moment yang dibidik, fotografer diharapkan mampu membangkitkan perasaan empati maupun simpati si penikmat foto.   Street Photography [caption id="attachment_331768" align="alignnone" width="900"] (Foto:Pixabay/MichaelGaida)[/caption] Realitas yang terjadi di jalanan merupakan prinsip utama dalam aliran street photography. Mungkin terlihat sama dengan human interest maupun photojournalism. Beberapa genre fotografi tersebut memang saling bertautan. Namun ada ciri khusus yang membedakan street photography dengan jenis fotografi lainnya. Street photography merupakan suatu pendekatan yang berusaha menampilkan realitas sesungguhnya yang terjadi di ruang publik secara spontan.   Fashion Photography [caption id="attachment_331769" align="alignnone" width="900"] (Foto:Pixabay/satyatiwari)[/caption] Keindahan desain pakaian seperti baju dengan aneka motif, celana maupun aksesoris fashion lainnya menjadi titik fokus utama dalam fashion photography. Memang tak bisa dipungkiri, peran model menjadi signifikan dalam fashion photography yang membuatnya sering dicampuradukkan dengan portrait photography. Keduanya bisa saja hadir dalam waktu yang bersamaan karena sama-sama menampilkan orang. Namun, dalam fashion photography yang menjadi penekanan adalah desain pakaian agar orang yang melihatnya tertarik untuk membeli.   Stage Photography [caption id="attachment_331771" align="alignnone" width="900"] (Foto:ANTV/FathulBahri)[/caption] Buat Anda penggemar musik, suka dengan pertunjukan budaya atau teater, jenis fotografi ini pasti sangat menarik. Anda bisa memotret secara langsung artis atau penyanyi idola Anda saat mereka tampil di atas panggung. Jenis fotografi ini sering disebut dengan stage photography. Gerakan orang yang tampil di atas panggung sulit untuk diprediksi. Ditambah lagi dengan tata cahaya (lighting) yang sering berubah-ubah. Oleh karena itu, kecepatan dalam mengambil moment yang tepat menjadi hal penting dalam stage photography.   Landscape Photography [caption id="attachment_331773" align="alignnone" width="900"] (Foto:ANTV/FathulBahri)[/caption] Keindahan alam merupakan anugerah dari Tuhan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Anda bisa mempraktikkan landscape photography dengan memotret pemandangan alam seperti pantai atau gunung. Agar hasil landscape photography bagus, Anda perlu mempertimbangkan moment yang tepat untuk memotret. Misalnya ketika saat matahari terbit atau tenggelam jika cuaca sedang cerah.   Wildlife Photography [caption id="attachment_331779" align="alignnone" width="750"] (Foto:Unsplash/Dian Parkhouse)[/caption] Memotret kehidupan alam liar di habitat aslinya sungguh menantang bagi siapa saja. Di alam liar, Anda akan bertemu secara langsung dengan aneka jenis hewan yang bebas berkeliaran. Tentu saja itu memberikan sensasi tersendiri dan bisa memicu adrenalin. Apalagi jika hewan yang Anda temui adalah satwa buas seperti si raja hutan misalnya. Jenis fotografi ini umumnya hanya dilakukan oleh para fotografer profesional yang menjadi kontributor sebuah media.   Aerial Photography [caption id="attachment_331782" align="alignnone" width="668"] (Foto: Unsplash/Josh Spires)[/caption] Jika Anda melihat suatu subjek yang seolah-olah kamu melihatnya dari atas, itulah yang disebut dengan aerial photography. Foto-foto aerial membuat kamu layaknya seekor burung yang sedang terbang di angkasa. Jenis fotografi ini mempunyai ciri khusus yang sangat unik, yaitu teknik pengambilan gambar (angle) yang dilakukan dari atas. Untuk bisa melakukannya, fotografer membutuhkan alat bantu khusus seperti drone misalnya. Cara lain yaitu dengan naik kendaraan seperti helikopter atau pesawat   Macro Photography [caption id="attachment_331785" align="alignnone" width="600"] (Foto:Unsplash/ LayaClode)[/caption] Objek-objek berukuran kecil seperti hewan serangga, tumbuhan atau bunga yang berada di sekitar kita seringkali luput dari perhatian dan pandangan mata. Namun tidak bagi para pecinta macro photography. Macro photography yaitu membuat subjek berukuran kecil terlihat sangat dekat dan menampilkan detail yang tinggi. Untuk melakukannya, Anda perlu kamera DSLR maupun kamera handphone yang dilengkapi dengan fitur zoom agar bisa menangkap detail subjek yang difoto.   Photojournalism/ Journalism Photography [caption id="attachment_331786" align="alignnone" width="750"] (Foto:Unsplash/ BENCE BOROS)[/caption] Jenis fotografi ini umumnya dilakukan oleh fotografer yang menjadi kontributor sebuah media. Tujuan utama journalism photography yaitu menyajikan foto yang memiliki cerita atau nilai berita. Kemudian, foto tersebut digunakan untuk keperluan penayangan berita atau publikasi di media massa. Subjek-subjek yang diambil untuk photojournalism merupakan hal-hal atau kejadian yang terjadi di sekitar kita. Prinsip utama dalam photojournalism yaitu foto yang dihasilkan merupakan kejadian sesungguhnya yang tanpa rekayasa dan tanpa memihak.   Architectural Photography [caption id="attachment_331787" align="alignnone" width="900"] (Foto:ANTV/ FathulBahri)[/caption] Sesuai namanya, architectural photography menampilkan keindahan bentuk bangunan atau gedung sebagai subjek utamanya. Fotografer harus jeli memperhatikan setiap sudut dan celah bangunan agar memperoleh komposisi yang ritmis. Selain itu angle pemotretan juga menjadi faktor penting agar foto yang dihasilkan tidak terlihat statis. Architectural photography, sering dipakai untuk keperluan komersial, misalnya untuk promosi hotel, apartment, maupun real estate.   Sport Photography [caption id="attachment_331789" align="alignnone" width="400"] (Foto:Unsplash/Gerry Neesam)[/caption] Olahraga tak hanya mempertunjukkan kebolehan sang atlet di arena pertandingan. Dalam olahraga, ada banyak moment dramatis dan menegangkan yang sangat menarik untuk direkam dalam kamera. Lalu, muncullah istilah sport photography yang berusaha mengabadikan setiap kejadian menarik di tengah lapangan atau lintasan. Untuk menangkap subjek secara lebih dekat, sang fotografer biasanya menggunakan kamera dengan lensa tele.   Wedding/Event Photography [caption id="attachment_331791" align="alignnone" width="900"] (Foto: Unsplash/ lisaandrewsgiles)[/caption] Event pernikahan merupakan moment langka yang mungkin terjadi satu kali seumur hidup. Untuk itulah, moment tersebut menjadi sangat spesial bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya dan perlu diabadikan. Lalu muncullah istilah wedding/prewedding photography yang mengabadikan pengantin saat berada di pelaminan maupun kejadian-kejadian sesudah maupun setelahnya. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, wedding photography bisa dikategorikan sebagai event photography. Contoh lain event photography yaitu mengabadikan acara wisuda yang menjadi moment spesial tak terlupakan bagi yang menjalaninya.   Commercial/Advertising Photography [caption id="attachment_331793" align="alignnone" width="900"] (Foto: Pixabay/sumsieason)[/caption] Kehadiran foto yang menarik dalam sebuah iklan sangat membantu dalam menciptakan image positif di benak audiens. Dan, peran fotografer dalam pembuatan sebuah iklan cetak sangat signifikan. Commercial atau advertising photography sangat luas cakupannya, dan bisa meliputi fashion, still life, food maupun architectural photography. Yang menjadi ciri khusus commercial photography yaitu ia ditujukan untuk kepentingan komersial seperti pembuatan iklan misalnya.   Food Photography [caption id="attachment_331794" align="alignnone" width="900"] (Foto: Pixabay/sponchia)[/caption] Food photography lebih dari sekadar menampilkan makanan dalam piring agar orang merasa lapar atau timbul selera untuk makan. Sang fotografer harus mampu menciptakan komposisi yang bagus dan memperlihatkan detail atau tekstur makanan. Untuk menampilkan tekstur makanan secara detail, faktor pencahayaan yang bagus menjadi hal yang mutlak diperlukan.   Still Life Photography [caption id="attachment_331795" align="alignnone" width="900"] (Foto: Pixabay/TravelCoffeeBook)[/caption] Tantangan terbesar yang dihadapi sang fotografer dalam menerapkan still life photography yaitu bagaimana membuat objek atau benda mati terlihat lebih hidup. Dengan kata lain, subjek yang difoto tidak hanya menampilkan benda mati semata. Lebih dari itu, still life photography mampu bercerita kepada penikmat foto lewat komposisi, properti, dan pencahayaan yang bagus. Layaknya lukisan, still life photography terlihat abstrak namun mempunyai makna atau maksud tertentu di baliknya. Jenis fotografi ini sering digunakan untuk keperluan komersial seperti iklan dengan menonjolkan bentuk atau tampilan produk.   Itulah beberapa aliran dalam fotografi yang bisa Anda pelajari. Dari sekian banyak aliran itu, Anda mungkin sudah pernah mempraktikkannya. Jika belum, kini saatnya dipraktikkan secara langsung agar skill fotografi Anda semakin baik dan berkualitas.