Agnez Mo Soroti Kasus Rasisme di Amerika Serikat : Hatiku Sakit

(Agnez Mo/ Foto: Instagram @agnezmo)
(Agnez Mo/ Foto: Instagram @agnezmo) (Foto : )
-nya yang menyoroti kasus pembunuhan George Floyd tersebut.Demonstrasi besar di hampir seluruh kota di Amerika Serikat ini diduga menyulut benih rasisme kepada George Floyd. George harus menerima perlakuan pahit dari oknum aparat penegak hukum dalam sebuah tragedi yang membuat dirinya meregang nyawa.Perempuan kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986 ini mengunggah ulang pernyataan Dr. Caroline Leaf yang menyoroti tentang rasisme.
"Rasisme seperti pikiran beracun yang diperkuat oleh hal-hal negatif,”
tulis Caroline. "Tertanam dalam diri sampai banyak yang mengabaikan atau menerimanya," sambung Caroline Leaf.Demonstrasi besar yang dipicu oleh kasus rasisme seakan membuka kotak pandora kasus-kasus rasisme yang tak terungkap media  di Amerika Serikat.Kematian George Floyd tampaknya menjadi amunisi bagi aktivis hak-hak persamaan derajat yang mulai luntur dan menggerogoti perbedaan di muka bumi.Tak heran, banyak kalangan musisi, seniman dan terutama masyarakat dunia tak tinggal diam menyoroti kasus ini. Sebuah  petisi yang menuntut keadilan untuk George Floyd pun dicanangkan.https://www.instagram.com/p/CAuGDCRJLig/?igshid=uzdgt2youpajSeperti diketahui, kasus George Floyd bermula saat dirinya diamankan polisi atas dugaan belanja dengan uang palsu. George ditangkap namun tindakan salah satu petugas, Derek Chauvin diluar batas.Derek Chauvin menggunakan lututnya menekan leher George saat menguncinya menghadap tanah. Selama delapan menit Cauvin melalkukan aksi tersebut membuat George Floyd tak bernafas meregang nyawa.Derek Chauvin berdalih mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan agar George Floyd tidak melakukan perlawanan terhadap petugas.Nasi sudah menjadi bubur, sampai berita ini diturunkan kerusuhan dan penjarahan toko-toko serta pengepungan Gedung Putih masih berlansung.