Inilah Akhir Kisah Buaya Berkalung Ban di Sulawesi Tengah

Inilah Akhir Kisah Buaya Berkalung Ban di Sulawesi Tengah (Foto Dok. BKSDA Sulteng)
Inilah Akhir Kisah Buaya Berkalung Ban di Sulawesi Tengah (Foto Dok. BKSDA Sulteng) (Foto : )
Kisah buaya berkalung ban nampaknya akan segera berakhir bahagia alias happy ending, karena Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah akan segera menembak bius sang buaya demi menyelamatkannya dari jeratan ban di lehernya.
Keputusan untuk menembak bius terpaksa diambil lantaran belum ada seorang pun yang mengikuti sayembara yang digelar BKSDA.Sayembara itu digelar atas instruksi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang meminta buaya tersebut dibebaskan dari jerat ban.Kisah buaya yang berkalung ban bekas ini, sejatinya sudah jadi pemberitaan sejak 2016 lalu, sehingga Pemprov Sulteng menargetkan sang buaya dapat merdeka tahun ini.Iming-iming imbalan pun diberikan untuk menyelamatkan buaya liar yang biasa berkeliaran di aliran Sungai Palu itu."Sayembara ini dimaksudkan untuk mengeluarkan ban bekas yang terlilit di leher buaya," kata Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar seperti dikutip dari a
ntara.com di Palu, Selasa (28/1/2020)."Jika ada masyarakat berhasil melepas ban bekas di leher buaya itu, kami akan berikan imbalan," kata Hasmar tanpa penjelasan saol bentuk dan nilai imbalan yang akan diberikan.[caption id="attachment_275709" align="aligncenter" width="600"] Buaya Berkalung Ban Saat Menaiki Daratan (Foto Dok, Warga) Buaya Berkalung Ban Saat Menaiki Daratan (Foto Dok, Warga)[/caption]Sayembara itu sebelumnya digelar karena usaha penyelamatan yang dilakukan bertahun-tahun secara berulang kali selalu gagal.Kesulitan lainnya sehingga harus disayembarakan adalah, BKSDA tak memiliki cukup personel untuk menemukan sang buaya liar."Kami juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan NGO asal Australia namun upaya mereka menyelamatkan buaya itu gagal," kata Hasmuni.Ditambahkan Hasmuni, organisasiasal Australia itu sudah dua kali berupaya menolong si buaya yang terlilit ban bekas namun selalu gagal juga.Sayembara itu pun menjadi sorotan media internasional dari The Telegraph