Dua Pakar Australia Gunakan Cara Ini Untuk Bebaskan Buaya Berkalung Ban

Adu Strategi Buaya Berkalung Ban dan BKSDA Sulawesi Tengah (Foto Dok. BKSDA Sulteng)
Adu Strategi Buaya Berkalung Ban dan BKSDA Sulawesi Tengah (Foto Dok. BKSDA Sulteng) (Foto : )
Dua pakar Australia telah dilibatkan untuk bebaskan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah. Sebelumnya, berbagai upaya telah dicoba petugas, termasuk melibatkan Panji Petualang.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah mengumumkan keterlibatan dua pakar Australia guna membebaskan buaya berkalung ban.

Kepala Seksi Wilayah Satu BKSDA Sulawesi Tengah Haruna mengatakan, kedua pakar buaya asal Australia itu bernama Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson.Disebutkan, keduanya telah mendapat izin dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyelamatkan buaya berkalung ban
“Mereka telah diperkenankan segera bergabung dengan tim yang sudah terbentuk saat ini,” kata Haruna.Kedua pakar Australia akan bergabung dengan tim satuan tugas penanganan buaya berkalung ban yang dibentuk pada 31 Januari 2020/Salah satu pakar buaya bernama  Chris Wilson mengaku optimis dapat menangkap buaya tersebut. Ia mengaku sudah memantau buaya itu sejak 2016 .Chris berencana akan memasang perangkap sangkar besi dipasang umpan untuk memancing buaya itu masuk ke dalamnya.“Sangat optimis. Kami punya kesempatan yang bagus untuk menangkapnya. Bila situasinya tepat untuk menemukan keberadaannya, maka kami dan BKSDA akan punya kesempatan bagus untuk menangkap buaya itu,” kata Chris.Menurut Chris, setidaknya ada 3 perangkap yang akan dipasang di lokasi berbeda di sekitar aliran sungai Palu. Ketiga lokasi itu anatara jembatan dua dan muara sejauh lima kilometer.Disebutkan, penggunaan perangkap sangat efektif untuk menangkap buaya. Selain mengurangi risiko petugas tergigit buaya juga untuk mencegah buaya itu terluka.Bila satwa liar itu akhirnya masuk perangkap, maka akan lebih mudah untuk melepas ban bekas yang sudah berada di leher buaya itu sejak 2016. Setelah ban bekas dapat dilepaskan dari tubuhnyam buaya akan kembali dilepas ke Sungai Palu.Chris mengaku sudah 20 tahun terakhir berpengalaman menangkap dan mengevakuasi buaya untuk  konservasi di Australia.VOA Indonesia