Polisi Tangkap 2 Pembobol Brankas Berisi Uang Rp700 Juta

brangkas
brangkas (Foto : )
Aparat kepolisian Resmob Polda Sulawesi Selatan dan Polres Sidrap, meringkus dua komplotan pelaku pembobolan brankas yang berisi uang tunai Rp700 juta,  Rabu (11/12/2019). Polisi sempat terlibat saling kejar dengan pelaku yang berupaya kabur saat melihat kedatangan petugas. Aksi para pelaku juga terekam kamera pengintai CCTV.
Aksi pembobolan brankas milik PT Surya Madistrindo yang merupakan anak cabang PT Gudang Garam Tbk, di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan beberapa hari lalu, terekam kamera pengintai CCTV.Dalam rekaman tersebut nampak pelaku membobol dan mencuri uang tunai sebesar Rp700 juta, di dalam brankas tersebut.Berdasarkan rekaman CCTV dan hasil olah TKP di lokasi, tim Resmob Polda Sulawesi Selatan dan Polres Sidrap, yang melakukan penyelidikan akhirnya meringkus dua komplotan pelaku pencurian.Dalam penangkapan tersebut, polisi terlibat saling kejar hingga melepaskan tembakan ke udara, guna menghentikan langkah pelaku yang berupaya kabur saat melihat kedatangan polisi.Setelah meringkus dan mengintrogasi satu pelaku yang diketahui bernama, Tama Jaya (36) yang dibekuk di rumah kosnya di jalan Landak Rappocini, Makassar.Aparat kepolisian kembali meringkus satu rekannya yang teridentifikasi bernama, Amrank (44), di kawasan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar,  yang diduga hendak kabur ke provinsi lain.Berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi penangkapan, kedua pelaku bertugas menjaga keamanan area gudang, saat rekannya beraksi.Selain mengamankan dua pelaku, polisi juga mengamankan uang puluhan juta rupiah, dari hasil kejahatan yang masih disimpan di dalam rekening milik keluarga pelaku.Hingga kini, aparat kepolisian Resmob Polda Sulsel dan Polres Sidrap, masih melakukan pengejaran terhadap dua eksekutor pembobolan dan pencurian, yang identitas dan cirri-cirinya sudah dikantongi polisi.Sebelumnya pada tanggal 29 November lalu, brankas milik PT Surya Madistrindo yang merupakan cabang PT Gudang Garam Tbk dibobol maling. Akibatnya perusahaan tersebut mengalami kerugian Rp700 juta.
Sulhar Andhiez | Makassar, Sulawesi Selatan