Menpora Malaysia Minta Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Suporter Indonesia

syed-1
syed-1 (Foto : )
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq telah meminta Polisi Diraja Malaysia, untuk  menyelidiki dugaan pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia. Syed Saddiq juga berjanji penyelidikan itu bakal berjalan transparan. Klarifikasi ini disampaikan Saddiq lewat akun twitternya, merespon maraknya video yang beredar di media sosial, yang memuat  insiden pengeroyokan tersebut."Kami akan memastikan akan ada investigasi yang transparan dan tepat.""Keadilan adalah untuk semua, tidak pandang dari Malaysia atau Indonesia," ucap Syed Saddiq. Syed Saddiq kemudian meminta korban pengeroyokan untuk melaporkan kekerasan yang ia alami ke pihak berwajib."Saya sudah katakan pada kepolisian untuk menyelidiki." Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," tutur Syed Saddiq.https://twitter.com/SyedSaddiq/status/1197515697242308608Sebelumnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mewakili pemerintah Indonesia meminta kepada Malaysia untuk mengusut tuntas kasus pemukulan suporter Timnas Indonesia.“Kami akan mengirimkan surat diplomatik kepada pemerintah Malaysia. Kemenpora menyesalkan insiden tersebut," ujar Sesmenpora Gatot S.Dewa.Broto , seperti dikutip dari 
Vivanews
.com.Gatot S.Dewa Broto  menambahkan telah berkomunikasi dengan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Kuala Lumpur, Malaysia sesuai standar operasional yang berlaku untuk meminta informasi jelas dan perlindungan hukum atas Warga Negara Indonesia (WNI) di negara lain."Kami kirim surat selevel antara saya sebagai Sesmenpora ke Sekjennya Sukan dan Belia Malaysia untuk meminta mereka mengusut tuntas kasus pemukulan suporter ini besok. Jadi kami menekan ke Sukan (Kementerian Olahraga) bukan ke FAM (Federasi Sepakbola Malaysia)," imbuhnya.Sementara itu Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia membenarkan adanya insiden tersebut. Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia Yusron B Ambary mengatakan mendapat beberapa laporan usai pertandingan Malaysia vs Indonesia, Selasa (19/11) lalu. Selain pengeroyokan suporter, ada juga kasus penusukan pendukung Skuat Garuda. Menurut Yusron, kejadian pengeroyokan terhadap WNI bernama Fuad itu terjadi di Bukit Bintang pada Senin (18/11) sebelum pertandingan Malaysia vs Indonesia. Dijelaskan Yusron, usai insiden pengeroyokan itu Fuad mendatangi KBRI di Malaysia guna mengurus dokumen yang hilang dengan membuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP).Sementara itu, Sekjen PSSI, Ratu Tisha juga menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Saat ini PSSI sedang mempelajari beberapa laporan yang sampai ke mereka. Kami untuk hal-hal demikian serahkan secara hukum. Jangan kita mengomentari ini di depan publik. “Pasti kami mengutuk hal demikian (tindakan anarkis suporter). Pasti kami akan tindak lanjut tapi itu bukan yang kami jadi berperang di media," ucapnya saat berada di Kantor Kemenpora. Menempuh jalur hukum lebih baik daripada berpolemik di media.