Demi Keamanan, Menteri Bambang: Penggunaan Big Data Harus Dibatasi

Menteri Riset & Teknologi
Menteri Riset & Teknologi (Foto : )
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro  mengatakan, salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam penggunaan 'big data' adalah sistem keamanan.
Sebab, semakin berkembangnya bisnis, kemungkinan terjadi jual beli data dan penyalahgunaan data juga akan semakin meningkat.“Di era Revolusi Industri 4.0 penting untuk menguasai data (big data). Data itu ibarat komoditas yang lebih berharga daripada emas. Penggunaan 'big data' harus dibatasi dan levelnya diatur. Penggunaan 'big data' dapat menjadi senjata ampuh bagi bisnis maupun pemerintah untuk mendapatkan prediksi yang akurat,”kata Bambang dalam rilis tertulisnya saat  menjadi pembicara kunci (Keynote Speaker) pada acara
DataGovAI Summit and Award 2019 di  Jakarta, Kamis (7/11/2019).Bambang mengungkapkan saat ini penggunaan dan pemanfaatan 'big data' semakin meningkat di Indonesia, baik oleh instansi pemerintah maupun pihak swasta. Hal itu menunjukkan kesadaran akan pentingnya penggunaan dan pemanfaatan ' big data ' dalam perancangan kebijakan dan eksekusi program di berbagai sektor semakin tinggi.Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligent (ABDI) Rudy Rusdiah mengatakan Indonesia sedang memasuki era industri 4.0, seperti Artificial Intelligence