Tradisi Pepe! Unjuk Rasa Jadul vs Demonstrasi Modern

Tapa Pepe
Tapa Pepe (Foto : )
Bagaimana dengan sekarang? Kini lazimnya yang dipakai kata demonstrasi. Demonstrasi modern kerap dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan ataupun kelompok mahasiswa. Dengan dalih demokrasi mereka seolah memaksakan kehendak. Jikalau lambat direspon maka vandalisme terjadi. Kekerasan! Kerusuhan!Di masa lalu, apakah ada demokrasi? Ada namun tidak sedemokratis kini. Semua tetap terserah penguasa. Bagaimana titah raja. Apa sabda raja. Namun kesantunan rakyat untuk berunjuk rasa mampu membuat raja menaruh perhatian.Sekali lagi, unjuk rasa jadul ini jauh dari kekerasan, keberingasan, maupun hingar binger. Mengapa? Mereka yang topo pepe tidak membawa senjata, apalagi megaphone maupun toa untuk berteriak-teriak parau.
Tapa Pepe
Gumam Sunyi Negeri Masyarakat Indonesia kini nampaknya sedang berjalan mundur. Padahal warisan leluhur terkait demokrasi negeri adalah modal menghadapi masa depan. Sejatinya kita tidak sedang menuju sebagai negeri yang modern. Kita hanya silau dan dimangsa modernitas.Sadarkah bahwa dalam kehingar-bingaran modernitas, ada gumam sunyi tentang nilai-nilai, norma-norma, dan spiritualitas?Pada 1942, Kusbini menggubah lagu berjudul Bagimu Negeri. Sarijah menyanyikannya pertama kali dalam suatu siaran radio militer Jepang.

Padamu negeri kami berjanjiPadamu negeri kami berbaktiPadamu negeri kami mengabdiBagimu negeri jiwa raga kami

Masih hafal bagaimana menyanyikannya?