Djarum Bukan Malaikat, Baru Gitu Aja Kok Ngambek

koi-2
koi-2 (Foto : )

Berkaitan dengan ini, Pihak Djarum Foundation pun lentur, mengganti event tanpa embel-embel Djarum. Anak-anak tidak diwajibkan menggunakan jersey Djarum. Kendati masih mencari celah, nah ini pinternya Djarum, mereka tidak bisa menjamin jika anak-anak atau orang tua tetap membeli kaos yang mereka jual. Tentu saja, KPAI jeli melihat ini sebagai celah bagi peserta untuk tetap menggunakan kaos berlogo dan berwarna yang identik dengan Djarum di arena pertandingan menjaring siswa dalam audisi beasiswa bulu tangkis.

Dan tetap menolak ketika diminta tidak ada brand Djarum dalam bentuk apapun dalam event itu. Permintaan lain dari KPAI adalah hakim garis dan wasit dan kelengkapan pertandingan juga dilarang menggunakan logo, warna, tulisan yang mengasosiakan dengan Djarum sebagai brand. Permintaan ini tidak mampu disanggupi Djarum.

Setelah kalah berpolemik. Djarum mutung. Ini yang terakhir. Kendati dikatakan Yoppy Rosimin keputusan penghentian audisi beasiswa Djarum bulu tangkis bukan disandarkan emosi. “Ini bukan keputusan emosional, ini sangat rasional,” kata Yoppy. Statemen ini membuat semua pihak tersentak. Lantas beramai-ramai berempati, mendukung, dan menistakan KPAI.

Akun medsos KPAI pun digembok. Karena tak tahan dengan serangan nyinyir netizen yang gak paham sebab-sebab duduk persoalannya. Hanya orang yang tenang yang tak hanyut terseret arus emosinya. Kalau memang benar-benar tidak emosi, seharusnya tidak perlu mengungkapkan akan berakhir. Kalau memang benar Djarum Bakti Olahraga mengapa baktinya pupus hanya karena kaos, umbul-umbul, spanduk, dan material promosi dilarang penggunaannya di ajang audisi beasiswa bulu tangkis.

Kalau disebutkan alasan penghentian audisi beasiswa bulu tangkis adalah keputusan rasional. Kita aminin sajalah. Dalam rasio dan logika pengiklan, ketika mereka mensponsori kegiatan lalu brand mereka tidak muncul, buat apa? Rasional sekali pandangan Yoppy. Sehingga kita pun harus rasional pula melihat, bahwa Djarum bukan malaikat. Tidak ada yang gratis dari kegiatan produsen rokok ini di kancah bulu tangkis nasional.

Semua yang ada di balik kata bakti nyatanya tak terbukti. Kalau memang tetap bakti, harusnya audisi tetap jalan walau Djarumnya sudah dilucuti dari kaos, spanduk, papan promosi di sisi lapangan. Orang emosi biasanya akan membela diri.

Ini simak pembelaan Yoppy. “Semangat kami adalah semangat menjaring calon bintang bulu tangkis. Semangat yang ada dalam setiap audisi adalah sportivitas, jangan dibawa-bawa ke ranah yang tidak ada kaitannya dengan sportivitas,” katanya. Kata sportivitas menjadi senjata bagi Yoppy untuk menyerang balik para penghujatnya.